SuaraSurakarta.id - Tengkleng merupakan salah satu makanan dari ratusan jenis kuliner di Kota Solo.
Sebagai menu andalan dan kebanggan masyarakat Kota Bengawan, olahan tengkleng memanfaatkan daging pada potongan-potongan tulangnya.
Salah satunya Tengkleng Yu Tentrem yang beralamat di Kampung Ngadisono RT 001/RW 002 Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari.
Meski terletak di tengah kampung atau tidak di pinggir jalan besar, Tengkleng Yu Tentrem adalah satu dari sekian warung tengkleng favorit di Solo.
Baca Juga:Polemik Pemecatan Dari IDI, Dokter Terawan Hari Ini Masih Berpraktek di RS DKT Solo
“Saya generasi ketiga, awalnya Mbah Buyut, lalu Yu Tentremnya atau ibu saya. Saat dipegang ibu saya, banyak dikenal masyarakat. Setelah ibu meninggal, saya yang melanjutkan,” ujar generasi ketiga Tengkleng Yu Tentrem, Purwaningsih (49).
Usaha kuliner tengkleng turun temurun di keluarganya ini sudah berlangsung puluhan tahun. Pada mulanya Yu Tentrem berjualan tengkleng dengan cara berkeliling Solo, dan Saat itu pelanggannya pegawai Balai Kota.
“Pas ibu yang jualan, habis masak di rumah, ibu keliling. Kebanyakan zaman ibu yang beli orang balai Kota. Kalau makan di pinggir jalan pada nggak mau, sehingga mereka menyarankan jualan di rumah saja. Habis tidak habis, jualan di rumah,” paparnya.
Lanjut Purwaningsing, akhirnya sang ibunda berjualan di rumah. Walau terletak di tengah kampung dan harus melewati gang sempit, nyatanya banyak pembeli datang. Mereka makan di warung, dan kadang pesan untuk acara rumah.
"Para pembeli bilang senang dengan kuah tengkleng kami dan keempukan dagingnya. Mereka bilang begitu. Kuah tengkleng Yu Tentrem kan lebih encer. Mereka bilang, 'aku ki seneng tengklengmu merga duduhe beda (saya itu suka Tengkleng kami karena kuahnya yang berbeda)'," kata dia.
Benar saja, ketika Kurniawan, salah satu pengunjung mencicipi tengkleng Yu Tentrem mengaku dagingnya empuk, bumbunya enak, dan kuahnya segar.
Cita rasa khas irisan bawang goreng semakin memberikan kenikmatan tersendiri. Dari segi porsinya cukup dimakan tanpa nasi.
"Enak, seger. Dagingnya juga empuk. Tempatnya juga nyaman, masuk gang gitu. Rekomended lah pokoknya," jelasnya.
Hanya dengan uang Rp40 ribu, pembeli sudah bisa memanjakan lidah dengan gunungan tengkleng yang bercita rasa tinggi.
“Harga di kami Rp45 ribu per porsi. Kalau komplet ada nasi, teh atau es teh Rp50 ribu. Untuk kerupuk ada dan gratis,” urai dia.
Purwaningsih menambahkan, warung Tengkleng Yu Tentrem sejak dulu menjadi langganan selain dari warga luar kota. Termasuk keluarga mantan Presiden Soeharto saat berada di Ndalem Kalitan Solo.
Ketika itu, warung tersebut yang memasak masih sang ibunda. “Pas mendiang ibu jadi langganan. Pesannya dari keluarga Ndalem Kalitan ke sini, lalu kami antarkan," tuturnya.
"Sering pesan di sini. Kalau pas Keluarga Cendana kumpul gitu, pasti pesan tengklengi. Hingga sekarang," jelasnya.
Selain Keluarga Soeharto, Warung Tengkleng yang memasaknya di gang sempit samping warungnya ini juga sering dikunjungi pejabat pemerintahan lain, seperti mantan menteri Presiden Jokowi, Terawan Agus Putranto hingga mantan menteri era Presiden Soeharto.
Kontributor : Budi Kusumo