SuaraSurakarta.id - N sudah merencanakan membunuh pamannya sendiri, NS. Dia menyiapkan sebuah kayu sebelum pergi mencari rumput bersama NS pada hari itu.
Kedua petani ini berasal dari Dusun Larangan Barat, Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan.
Sampai di sawah yang keadaannya sepi, N langsung menyerang NS. Dia menghantam kepala bagian belakang NS dengan kayu sampai jatuh tersungkur.
N memukul pamannya sampai beberapakali ketika sudah tidak berdaya. Lalu dia tinggalkan korban bersama gerobak rumput.
Curiga santet istri dan mertua
Sebelum meninggal dunia, istri dari N sering sakit-sakitan. Kemudian dia meninggal dunia.
Mertua dari N kemudian juga meninggal dunia.
N curiga mereka menjadi korban santet yang dilakukan NS. Dari situ, dia merencanakan membunuh pamannya.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bangkalan AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo mengatakan kejadian itu bermula saat mertua dan istri pelaku meninggal dalam waktu yang berdekatan.
Baca Juga:Viral Video Carok Berdarah Satu Lawan Tiga di Bangkalan Madura
“Ia kemudian merencanakan untuk membunuh korban dan menyiapkan sebilah kayu,” kata Sigit, Kamis (10/3/2022).
- 1
- 2