SuaraSurakarta.id - Masyarakat Indonesia masih dilanda dengan sulitnya mendapatkan minyak goreng. Namun demikian, Partai Solidaritas Indonesia alias PSI sukses menarik perhatian publik.
PSI menjual minyak goreng dengan harga murah. Hal itu membuat masyarakat bertanya-tanya, partai tersebut bisa mendapatkan kebutuhan pokok yang tengah langka di pasaran.
Menyadur dari Terkini.id, minyak goreng yang dijual PSI hanya mematok harga Rp10 ribu per liternya sehingga membuat beberapa netizen tampak heran dan curiga dari mana gerangan mereka mendapatkannya.
Adapun penjualan minyak goreng murah itu digelar PSI dalam kegiatan ‘pasar murah/pasar solidaritas’ untuk mengatasi keresahan masyarakat atas kelangkaan minyak goreng.
Sebagai informasi, pasar murah itu diselenggarakan oleh DPD PSI di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
“Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah,” cuit akun Twitter resmi PSI @psi_id, dikutip pada Rabu, (9/3/2022).
Masyarakat yang didominasi oleh ibu-ibu pun berdatangan menyerahkan sebuah kupon berwarna putih di kegiatan tersebut.
Hal itu dilakukan agar bisa membeli minyak goreng murah yang dijual oleh DPD PSI Kabupaten Bekasi yang hanya dibanderol Rp10 ribu saat pasar murah.
Ya, DPD PSI Kabupaten Bekasi itu menggelar acara pasar rumah dan mengaku menjual ratusan liter minyak goreng dengan harga Rp10.000 per liter saja.
“Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!” tandas akun @psi_id.
Namun, tak sedikit netizen yang penasaran, heran, dan curiga perihal dari mana PSI bisa mendapatkan stok minyak goreng banyak lalu dijual dengan harga yang terbilang sangat murah kepada masyarakat.
“Aneh. Dari mana lu dapet sedangkan rakyat susah mendapatkannya?” komentar seorang netizen.
“Hah? Di saat langka situ bisa punya ratusan liter minyak, nimbun ya? Dapat dari mana hayo?” tanya netizen lainnya.
“Masyarakat sampe ngantri, lo kok bisa dapet stock minyak goreng sampe pake baju parpol gitu. Lo dapet dari mana? Padahal masyarakat aja susah dapetnya,” timpal yang lain.