Jurnalis Meksiko Kembali Menjadi Korban Penembakan, Sudah 145 Wartawan yang Tewas dalam 10 Tahun Terakhir

Menurut kepolisian, seorang jurnalis Meksiko ditembak hingga tewas di Negara Bagian Oaxaca pada Kamis (10/2/2022)

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 11 Februari 2022 | 18:04 WIB
Jurnalis Meksiko Kembali Menjadi Korban Penembakan, Sudah 145 Wartawan yang Tewas dalam 10 Tahun Terakhir
Ilustrasi Jurnalis. Menurut kepolisian, seorang jurnalis Meksiko ditembak hingga tewas di Negara Bagian Oaxaca pada Kamis (10/2/2022). [shutterstock]

SuaraSurakarta.id - Pembunuhan terhadap jurnalis kembali terjadi di Meksiko. Hal itu harus menjadi perhatian dunia. 

Menurut kepolisian, seorang jurnalis Meksiko ditembak hingga tewas di Negara Bagian Oaxaca pada Kamis (10/2/2022).

Peristiwa itu menjadi insiden terbaru dalam serangkaian kematian jurnalis yang memicu anggota dewan Amerika Serikat untuk menekan Meksiko agar meningkatkan perlindungan.

Korban adalah jurnalis independen dari NoticiasWeb Heber Lopez, kata polisi seperti dikutip media berita Mileno. Dia diserang di studio rekaman miliknya, tulis RCP Noticias di media sosial.

Baca Juga:Heboh! Kembali Desak Lazio untuk Rekrut Pratama Arhan, Jurnalis Italia Ini Bikin Warganet Gusar

Menurut Jaksa Agung Oaxaca, dua orang telah diamankan terkait kasus tersebut meski penyelidikan masih berlangsung.

Lopez yang bekerja di kota pelabuhan Salina Cruz pernah mendapat ancaman pembunuhan pada 2019, seperti dilansir sejumlah media lokal.

Jurnalis itu kerap menulis tentang politik dan korupsi di kalangan pemerintah daerah, kata direktur RCP Noticias Rodolfo Canseco kepada Reuters.

Kematiannya menjadi yang terbaru dalam serangan terhadap jurnalis di Meksiko dalam beberapa pekan terakhir. Selama Januari saja, tiga jurnalis dan satu pekerja media tewas dan seorang mantan jurnalis juga tewas pada Sabtu malam.

Senator AS Tim Kaine dan Marco Rubio pada Selasa mendesak Meksiko agar berbuat lebih banyak untuk melindungi awak media. Mereka mengkritik Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador lantaran mengecam para pengkritiknya di media.

Baca Juga:Maurizio Sarri Buka Suara Tentang Lazio dengan Pratama Arhan

Menurut kelompok HAM Article 19, sekitar 145 jurnalis di Meksiko tewas selama 2000-2021, menjadikan negara itu sebagai salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi pekerja pers.

Lewat Twitter, Article 19 meminta program federal Meksiko yang melindungi jurnalis untuk menghubungi "kontak anggota keluarga, kerabat dan rekan (Lopez) secepat mungkin guna memberikan langkah perlindungan yang diperlukan".
[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak