Viral, Video Kakek Tua di Desa Wadas Dikeroyok Polisi Berpakaian Preman, Gus Nadir: Tolong Pak Kapolri!

Beredar unggahan video seorang kakek tua di Wadas dikeroyok polisi menyita perhatian Tokoh Muda Nahlatul Ulama Gus Nadir

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Februari 2022 | 14:51 WIB
Viral, Video Kakek Tua di Desa Wadas Dikeroyok Polisi Berpakaian Preman, Gus Nadir: Tolong Pak Kapolri!
Tangkapan layar seorang kakek tua di Desa Wadas dikeroyok anggota polisi yang berpakaian preman. [Twitter].

SuaraSurakarta.id - Beredar unggahan video seorang kakek tua di Desa Wadas, Kecamatan Benner, Kabupaten Purworejo dikeroyok anggota polisi saat diamankan viral di media sosial. 

Peristiwa mencengkam tersebut berhasil terekam dalam unggahan video di akun twitter @fullmoonfolks, Rabu (09/02/2022). 

Dalam unggahan video berdurasi 45 detik itu menampilkan seorang kakek tua ditangkap paksa oleh beberapa anggota polisi di sebuah rumah. 

Sayangnya, saat proses penangkapan pria paruh baya itu. Beberapa anggota polisi yang tak mengenakan seragam kedapatan bersikap kasar. Mereka terekam jelas ada yang menendang hingga memukul wajah kakek tua tersebut. 

Baca Juga:Dosen UGM: Konflik di Wadas Bukan Sekedar Kepemilikan Tanah yang Bisa Diselesaikan Melalui Ganti Untung

Kemudian anggota polisi yang mengenakan kaos berwarna hitam terlihat sibuk memborgol tangan sih kakek tua dengan sebuah tambang.  

Kendati demikian, masih ada anggota  polisi yang mengenakan seragam lengkap nampak berusaha mengingatkan rekannya untuk tidak arogan. 

Hingga kini belum diketahui pasti alasan aparat kepolisian menangkap kakek tua tersebut. Apakah kakek tua tersebut bersikap provokatif atau ada maksud lainnya. 

Rupanya unggahan video di atas sampai dikomentari Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen. Pria yang kerap disapa Gus Nadir ini mengutuk keras tindakan semena-mena aparat kepolisian tersebut. 

"Ini aparat yg berseragam sudah minta tolong agar bapak tua ini tidak diapa-apakan. Tapi aparat yg tidak berseragam masih menendang dan memukul," kata Gus Nadir melalui akun twitternya @na_dirs. 

Baca Juga:Komnas HAM Minta Warga Wadas Jangan Mau Diadu Domba: Utamakan Musyawarah

Tak tega melihat kakek tua diperlakukan seperti itu. Gus Nadir pun menyentil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi bawahannya dalam bertindak. 

"Tolong Pak Kapolri @ListyoSigitP ditertibkan aparat yg tidak berseragam ini kalau memang dari kepolisian agar lebih manusiawi," tegas Gus Nadir. 

Sontak saja cuitan Gus Nadir tersebut langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang turut mengutuk keras tindakan semena-mena aparat kepolisian tersebut. 

"Badan kekar-kekar, tapi cemen, menangkap bapak sepuh aja perlu keroyokan, benar-benar biadab dan tidak berperikemanusian," tutur akun @kang**. 

"Polisi yang presisi atau represif, 1 orang tua dikerubutin banyak polisi muda-muda. Rasanya seperti membunuh semut dengan meriam. Saya sih gak paham kasusnya  hanya gak suka lihat cara menangani 1 orang tua seperti ini," tutur akun @wahju_wibo**. 

"Kalau yang punya orang tua seharusnya paham bahwa satu benturan, yang halus pun, di tubuh renta itu lebih berdampak panjang serta terasa sakitnya, dibanding kena ke tubuh muda. Apa gak bisa pakai cara-cara lebih humanis?," sahut akun @siman**. 

"Sampai sekarang warga masih ketakutan untuk keluar rumah, karena masih banyak polisi yang berjaga," timpal akun @arifkur277**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak