SuaraSurakarta.id - Presiden Pasoepati, Maryadi Suryadharma atau yang akrab disapa Maryadi Gondrong geram dengan keputusan semifinal dan final Liga 2 bakal berlangsung tanpa penonton.
Keputusan tanpa penonton itu merujuk pada surat izin Kapolri perihal izin keramaian kompetisi sepakbola Liga 1 dan Liga 2, surat rekomendasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) perihal rekomendasi kegiatan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Kemudian INMENDAGRI tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru serta merujuk pada Surat LPT IB perihal pemberitahuan pelaksanaan babak semifinal dan final kompetisi Liga 2 musim 2021.
"Kenapa sekarang tidak boleh? Padahal kemarin pas uji coba semua berjalan baik. Kami dari suporter juga taat prokes (protokol kesehatan-red)," ungkap Gondrong kepada Suarasurakarta.id melalui pesan Whatsapp, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga:Terungkap! Ini Alasan Semifinal dan Final Liga 2 Digelar Tanpa Penonton
Menurutnya, wilayah Jabodetabek memiliki banyak stadion bertaraf internasional yang bisa digunakan sebagai venue semifinal maupun final.
Sehingga, lanjut dia, laga semifinal bisa dipisah tidak jadi satu lokasi untuk mengurangi penumpukan massa dan mencegah kerumunan penonton.
"Kami sejauh ini juga sudah menaati aturan dari PT LIB (Liga Indonesia Baru). Kami berharap keputusan itu direvisi mengingat ini adalah puncak dari Liga 2 dan hiburan bagi suporter untuk memberi dukungan langsung," tegas dia.
Laga semifinal Liga 2 akan mempertemukan Rans Cilegon FC melawan PSIM Yogyakarta dan Dewa United menghadapi Persis Solo.
Semifinal Liga 2 bakal berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, 27 Desember. Sementara partai final dan perebutan tempat ketiga dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 30 Desember.
Baca Juga:Semifinal Liga 2 di Stadion Pakansari, Dikabarkan Tanpa Penonton!