Kasus Covid-19 Turun, Gibran Ingin PPKM di Kota Solo Turun ke Level 1

Gibran berharap PPKM di Kota Solo segera turun ke level 1

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 17 November 2021 | 17:36 WIB
Kasus Covid-19 Turun, Gibran Ingin PPKM di Kota Solo Turun ke Level 1
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat memberikan keterangan kepada wartawan. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota Solo optimis pemberlakuan pembatasan kegiatan masyaraat (PPKM) akan segera turun  ke level 1. Hal tentu saja karena turunnya kasus Covid-19 dan meningkatnya vaksinasi. 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan dalam sebulan terakhir, Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo beberapa kali mencatat tambahan nol kasus dalam sehari. Gibran ingin level PPKM turun sehingga bisa menggelar berbagai event untuk menggenjot pemulihan ekonomi.

“Harapannya, kami segera turun ke Level 1. Namun, sekali lagi yang dinilai adalah wilayah aglomerasi sehingga bukan hanya Solo. Tapi saya melihat vaksinasi di Soloraya sudah tinggi sekali. Seharusnya bisa turun ke Level 1. Ya, dilihat saja nanti bagaimana,” kata Gibran dikutip dari Solopos.com, di Balai Kota Solo, Rabu (17/11/2021).

Lebih lanjut Gibran menyampaikan sejumlah proposal penyelenggaraan kegiatan sudah mengantri izin menyusul status PPKM Level 2 Solo. Kendati begitu, apabila statusnya turun ke Level 1, pelonggaran dan pelaksanaan event bisa lebih banyak.

Baca Juga:Viral! Buru-buru Pulang, Gibran Ternyata Fans Sinetron Ikatan Cinta

“Memang sudah meningkat, sudah membaik. Proposal kegiatan mulai banyak yang datang. Tapi kalau Level 2, pelaksanaan kegiatan memiliki jumlah penonton yang terbatas. Sementara asesmen untuk penetapan level itu bukan di kami, makanya doakan segera turun ke Level 1,” ucap Gibran.

Di sisi lain, fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) penanganan Covid-19 masih terus siaga. Penurunan kasus tak lantas membuat layanan itu rehat. Jumlah kamar isolasi rujukan Covid-19 masih dipertahankan di 16 rumah sakit (RS) rujukan.

Waspada Lonjakan Mobilitas Warga

Tak hanya itu, RS darurat dan gedung isolasi terpusat juga masih siaga. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan mobilitas yang kerap disusul kenaikan kasus. “Antisipasi gelombang ketiga karena ini menjelang Natal dan Tahun Baru, tapi harapannya enggak terjadi,” katanya.

Pemerintah pusat belum menginstruksikan imbauan khusus menyambut Natal dan Tahun Baru. Namun, apabila diminta menyiapkan fasilitas karantina bagi pendatang maupun pemudik, Pemkot Solo sudah siap.

Baca Juga:Waduh! Satgas Covid-19 Ungkap Banyak Negara Alami Kenaikan Kasus Jelang Akhir Tahun

“Sudah kami siapkan. Asrama Haji Donohudan [AHD] sudah siap, yang lain juga. Untuk karantina pemudik sudah siap, tinggal menyiapkan kasur saja,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan potensi lonjakan kasus bisa muncul dari sejumlah pelonggaran aturan di berbagai bidang.

Di antaranya, pelaksanaan resepsi pernikahan dan konser musik maupun event sejenis yang mengundang kerumunan. Ia menyebut protokol kesehatan atau 5M adalah harga mati yang seharusnya menjadi kebiasaan bukan lagi aturan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini