Saat ini menurut Tuntas buku Indonesia Rumah Kaca sedang dalam proses produksi untuk dipasarkan. Selain menunggu pencetakan buku, Tuntas membuat karya tulisan berjudul Goretan Tinta Tuntas Subagyo.
Pemimpin Tikus Pithi, Tuntas Subagyo dalam Kupas Tuntas Tikus Pithi, Sensasi dan Boneka Politik? di Studio Solopos Media Group, baru-baru ini.
Tulisan tersebut berisi berbagai ide dan pemikirannya untuk negeri. Tulisan itu dibuat seperti sebuah autobiografi. “Saya curahkan ide-ide mungkin nanti bisa bermanfaat dan mudah-mudahan membawa kebaikan,” sambungnya.
Selain karya berbentuk tulisan, Tuntas mengaku sudah menelurkan sejumlah lagu dengan berbagai genre, seperti regae, R and B, pop, dan campursari. Ada juga beberapa lagu dengan tema cinta kebangsaan dan Tanah Air.
Membuat Film
Baca Juga:Kalah Telak dari Gibran, Tikus Pithi Bidik Kursi Gubernur Jateng!
“Lagu berisi kritikan ada juga berjudul Negeri Entah Kenapa dan Negeri Temu Lawak. Lagu Negeri Temu Lawak karena banyak pejabat petinggi bangsa yang kadang seperti membuat panggung Srimulat,” terangnya.
Total sudah ada puluhan lagu yang Tuntas ciptakan. Pada 2021 Tuntas dan Tikus Pithi Hanata Baris juga membuat film berjudul Ken. Film kategori fiksi itu menceritakan tentang sebuah negeri yang sedang kondisi krisis.
Dikarenakan radiasi zat kimia, orang di negeri itu seperti kehilangan akal dan kekurangan pangan. Akhirnya mereka berbuat kejahatan. Penguasa benar-benar mencengkeram berbagai sektor kehidupan masyarakat.
“Akhirnya sosok Tunggul Agung bisa menemukan daerah yang bebas radiasi, kemudian diketahui orang banyak dan ramai-ramai orang ikut di pengungsian. Mereka membentuk negara baru di daerah tersebut,” katanya.
Namun dalam perjalanannya muncul berbagai konflik dan intrik berlatar belakang kekuasaan di negeri itu. Pemicunya ide untuk mewujudkan dinasti pemerintahan atau kekuasaan. Tokoh utama kisah itu yakni Ken.
Baca Juga:Tantang Gibran, Tikus Pithi Buka Suara Disamakan dengan Sunda Empire