SuaraSurakarta.id - Pelaku usaha di Kampung Batik Kauman mengeluhkan akses jalan yang kondisinya kurang baik.
Karena selama ini kondisi jalan di salah satu kampung tertua di Kota Solo ini tidak rata dan menganggu masyarakat atau pengunjung yang datang.
"Kondisinya memang kurang baik dan tidak rata serta tidak rapi. Sangat menganggu dan membuat tidak nyaman," ujar Koordinator Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, Gunawan Setiawan, Kamis (14/10/2021).
Gunawan menjelaskan, dulu itu merupakan proyek dari Pemerintah Pusat pada 2018. Awalnya memang kondisinya rusak dan diperbaiki Pemerintah Pusat.
Baca Juga:Ini APBD 2022 Kota Solo yang Diajukan Wali Kota Gibran, Nilainya Sampai Rp2 Triliun
"Dulu jalannya aspal dan berlubang, kalau hujan tergenang. Kemudian diperbaiki tapi hasilnya tidak sempurna, genangan air hilang tapi kenyamanannya tidak ada," ungkap dia.
Kalau secara kualitas bangunan bagus dan kuat, karena sampai sekarang tidak jebol hanya saja tidak rapi dan membuat tidak nyaman. Tapi bagian di dalamnya memang bagus namun bagian luarnya rusak.
"Itu masalah arsitekturnya, kontruksi bawahnya kemungkinan tidak kuat. Ini kan kampung wisata harusnya aksesnya mendukung dan tertata rapi, tidak sempurna hasil pengerjaannya," katanya.
Gunawan menambahkan, harusnya kan pengerjaan proyeknya itu bener-benar dan tidak ada keluhan warga.
"Kalau dibiarkan lama-lama pasti akan semakin parah dan itu akan merugikan warga," ucap dia.
Baca Juga:Derbi Mataram, Gibran Prediksi Persis Solo Menang 3-0 atas PSIM Yogyakarta
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyoroti akses jalan di Kampung Wisata Batik Kauman.
Gibran menilai jika akses jalan-jalan tersebut kondisinya kurang baik dan menganggu. Padahal berada di Kampung Wisata Batik Kauman yang merupakan salah satu kampung tertua di Kota Solo.
"Kondisinya kurang baik dan menganggu," paparnya.
Gibran menjelaskan bahwa Kampung Batik Kauman dengan konsep wisata kampung harus didukung infrastruktur yang bagus. Ini agar memudahkan wisatawan saat mengunjungi Kampung Batik Kauman.
"Ya, ini saya bersama Pak Gunawan Setiawan menyoroti infrastruktur yang ada. Akan segera kita perbaiki jalan-jalan yang rusak agar mudah dilewati becak, sepeda, atau kendaraan lain yang melintas. Ini penting karena konsepnya adalah wisata kampung," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto