Tak Hanya Bagikan Nasi Bungkus, Kades di Klaten Ini Juga Relakan Tanah Bengkok ke Warganya

Kades di Klaten ini juga menyerahkan tanah bengkoknya untuk digarap warga sekitar

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 09:55 WIB
Tak Hanya Bagikan Nasi Bungkus, Kades di Klaten Ini Juga Relakan Tanah Bengkok ke Warganya
Kades Sidowayah Kabupaten Klaten, Mujahid Jaryanto. [Solopos/Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Kisah mulia Mujahid Jaryanto memang menginspirasi. Selain membagikan makanan ke warga yang membutuhkan Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, dikenal tak pernah perhitungan.

Jauh sebelum membagikan sedekah pagi dengan merogoh kocek sendiri, Kades di Klaten itu sudah merelakan tanah lungguh atau tanah bengkok yang menjadi hakny digarap oleh warga sekitar.

Menyadur dari Solopos.com, sejak dilantik sebagai Kades Sodowayah, 16 Mei 2019, pria kelahiran 8 Desember 1966 ini juga rela tidak makan dari hasil pengelolaan tanah lungguh atau tanah bengkok yang sebenarnya menjadi hak bagi seorang kades. Kades Sidowayah periode 2019-2025 itu berkomitmen memberikan lungguhnya seluas 4-5 hektare ke warga.

Kerelaan tanah lungguh-nya dimanfaatkan oleh warga juga dituangkan dalam surat pernyataan yang diketahui notaris.

Baca Juga:Wow! Investor Asal Korsel akan Bangun Pabrik Alat Kesehatan di Klaten

Sebelum menjabat sebagai seorang kades, Mujahid Jaryanto sudah dikenal sebagai seorang pengusaha pemancingan ikan di daerahnya. Di samping itu, istrinya bekerja sebagai seorang guru berstatus aparatur sipil negara (ASN).

“Ini sebagai bentuk pengabdian saya ke warga dan desa saya,” katanya.

Sebelumnya, aksi bagi-bagi nasi kotak/nasi bungkus secara gratis itu dimulai pada 26 Agustus 2021. Mujahid Jaryanto mengaku enggak tega saat melihat para lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan beberapa kaum marginal di desanya dilanda kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

Melihat sejumlah warganya dilanda kesusahan berlipat ganda di tengah pandemi Covid-19, Mujahid Jaryanto pun rela merogok kocek pribadinya untuk membantu para warga yang mengalami kesulitan ekonomi.

Tak tanggung-tanggung, uang pribadi yang dikeluarkan Mujahid Jaryanto rata-rata senilai Rp240.000 per hari. Jika diakumulasi setiap bulan, Mujahid Jaryanto merogoh kocek pribadinya minimal Rp7,2 juta.

Baca Juga:Waduh! Oven Tembakau di Klaten Terbakar hingga Rugi Rp 50 Juta, Ini Kronologinya

Uang yang dikeluarkan itu untuk membikin nasi kotak siap saji. Setiap pagi, sebanyak 60 warga memperoleh makan gratis dari Mujahid Jaryanto selaku kades di Sidowayah.

Sebanyak 60 orang itu merupakan para lansia, penyandang disabilitas, ODGJ, dan kaum marginal lainnya di Sidowayah.

“Program itu saya namakan Sido Wareg. Kebetulan, di desa kami memang banyak orang jompo (lansia). Lalu ada penyandang disabilitas, ODGJ, dan warga yang benar-benar membutuhkan bantuan,” kata Mujahid Jaryanto, kepada Solopos.com, Kamis (7/10/2021) pagi.

Dari sana, Mujahid terketuk hati untuk memberikan bantuan. Dengan memberikan makanan gratis ke para lansia, Mujahid juga ingin didoakan dari para sesepuh di desa. “Semoga, Sidowayah tetap sehat, aman, dan tenteram di tengah pandemi Covid-19,” paparnya.

Mujahid Jaryanto sengaja memberikan sedekah di pagi hari. Baginya, sedekah di pagi hari merupakan amalan paling baik.

Mujahid Jaryanto turut menyiapkan berbagai menu makanan yang akan diberikan ke para lansia, penyandang disabilitas, dan warga lain yang berhak memperoleh bantuan di Sidowayah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini