"Saya baru tahu kalau SGS ini sudah berjalan selama 13 tahun. Saya juga tidak tahu kenapa baru tahun ini Kementerian Perindustrian terlihat, tapi saya jamin tahun depan kami akan terus berpartisipasi dalam SGS untuk mendorong perekonomian di Solo," paparnya.
Pihaknya juga mengapresiasi keberadaan SGS ini. Karena penyelenggaraan ini untuk keguyuban, Kegotongroyongan, serta kolaborasi dan kebersamaan.
Denga tema "Memanfaatkan Potensi Ekonomi Digital untuk Solo Melompat Lebih Jauh" ini diharapkan SGS 2021 bisa menjadi batu loncatan untuk digitalisasi perdagangan di Kota Solo.
"Kita akan mendorong masyarakat, walaupun tidak keluar rumah tetapi dapat tetap berpartisipasi melalui transaksi. Misal melalui e-commerce," ucap Farid Sunarto, Ketua Solo Great Sale 2021.
Baca Juga:Sederet Bansos Cair Oktober 2021 yang Telah Disiapkan Pemerintah
Farid menambahkan, pembayaran bisa secara nontunai, menggunakan QRIS, e-payment, mobile banking, juga lewat GoPay, OVO, Dana, LinkAja. Itu yang didorong, maka transaksi bisa terjadi tetapi tetap cashless dan contactless sehingga akan aman buat semua.
SGS 2021 akan digelar selama sebulan penuh. SGS ditargetkan transaksi bisa mencapai total Rp 800 miliar.
Masyarakat bisa berpartisipasi dengan cara berbelanja di tenan-tenan peserta SGS 2021. Setiap transaksi senilai Rp 50 ribu akan mendapat satu poin dan berlaku kelipatannya.
Setiap poin yang dikumpulkan berkesempatan mendapat beragam hadiah menarik, mulai dari alat elektronik hingga hadiah utama satu unit rumah, yang bakal diundi di akhir event SGS 2021.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Ulang Tahun, Segini Harta Kekayaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Umur 34