Lebih lanjut, Tumin menguraikan di atas batu keramat di Desa Gebang, Sragen, dahulu tumbuh pohon wawungan yang juga dikeramatkan oleh warga sekitar. Sempat ada warga sekitar mengambil sebagian batang kayu dari pohon itu untuk dipakai membuat gagang cangkul.
Tapi sesaat setelah mengambil kayu, warga tersebut jatuh sakit. Batang kayu itu akhirnya dikembalikan ke lokasi awal.
Kini pohon wawungan itu sudah lapuk dimakan usia. Namun tidak ada warga sekitar yang berani menggunakan batang pohon itu sebagai kayu bakar.
Saat ini, kayu dari pohon wawungan itu teronggok di seberang jalan. “Kami akan membawa batang kayu itu ke lokasi semula. Kayu itu tidak boleh diseret, tetapi harus diangkat supaya tidak patah,” papar Tumin.
Baca Juga:Ribuan Ikan Mati Mendadak di Waduk Kedung Ombo Sragen