SuaraSurakarta.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Solo sudah mulai digelar setelah Solo masuk Level 3 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Meski sudah diperbolehkan PTM, tapi masih dilakukan secara terbatas dan dilakukan protokol kesehatan ketat.
Jadi setengah tatap muka di sekolah, setengahnya lagi belajar dari rumah atau lewat daring.
Belum semua sekolah juga mengajukan perizinan untuk menggelar PTM.
Baca Juga:Debut Solo Lisa BLACKPINK 'LALISA' Ramai Diperbincangkan, Video Musiknya Langsung Viral
Salah satu siswa yang masih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah adalah putra Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Jan Ethes Srinarendra.
Saat ditanya, apakah Jan Ethes sudah mengikuti PTM. "Belum," ujar Gibran, Jumat (10/9/2021).
Sekolah tempat Jan Ethes belajar belum mengajukan izin untuk bisa mengadakan PTM.
Padahal sekolah yang ingin menggelar simulasi atau PTM langsung bisa mengajukan ke Satgas Covid-19 Kota Solo.
Jika sekolah tersebut telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk PTM. Satgas Covid-19 akan memberikan rekomendasi bisa menggelar simulasi atau PTM langsung.
Baca Juga:PTM Terbatas Mulai Dilakukan, Kemdikbudristek Minta Sekolah Bikin Satgas COVID-19
"Sekolahnya baru mau mengajukan," terang putra sulung Presiden Jokowi ini
Seperti diketahui, jika putra sulung Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda ini sekolah di Early Years Focus Independent School Solo. Saat ini Jan Ethes masuk di TK B.
Gibran pun menegaskan untuk vaksinasi anak-anak sekolah akan terus dikebut. Maka mereka bisa mengikuti pembelajaran langsung di sekolah.
"Vaksinasi pelajar kita kebut. Kita tidak mentargetkan per hari berapa, tergantung ketersediaan vaksin. Kalau vaksin datang cepat dan berapapun langsung kita habiskan," paparnya.
Dalam evaluasi PTM yang sudah berjalan, Gibran menilai berjalan lancar. Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat.
Kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua semangat semua, karena sudah lama ditunggu.
"Semoga kedepannya bisa lancar. Berharap semua siswa bisa mengikuti PTM di sekolah," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto