Mengenal Bulus Langka yang Ditemukan di Klaten, Usianya Ternyata 100 Tahun

Usia bulus yang ditemukan di Klaten ternyata mencapai 100 tahun

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 09 September 2021 | 08:33 WIB
Mengenal Bulus Langka yang Ditemukan di Klaten, Usianya Ternyata 100 Tahun
Kondisi bulus seberat 20 kilogram ditemukan warga di bekas embung di dekat saluran air kuno di Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Senin (6/9/2021). (Solopos/Ponco Suseno)

Bulus jumbo di Klaten itu sangat umum ditemukan di Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Sayangnya, kini populasi bulus menurun karena diburu untuk dikonsumsi dagingnya.

Dihimpun dari berbagai sumber, habitat asli bulus adalah di sungai atau perairan yang agak dalam dengan aliran tenang. Hewan yang satu ini sangat suka bersembunyi di lumpur.

Bulus termasuk jenis hewan yang berumur panjang. Usia seekor bulus bisa mencapai puluhan tahun. Bulus dapat tumbuh besar dengan ukuran panjang tubuh maksimal 83 cm. Seiring dengan pertambahan usia, cangkang bulus mengalami perubahan.

Bulus berusia remaja memiliki cangkang berwena cokelat kehijauan dengan bintik kuning dan hitam. Sementara jika sudah tua, cangkang bulus akan semakin halus.

Baca Juga:Ngenes! Siswa di Klaten Tak Punya Smartphone, Terpaksa Harus Belajar di Sekolah

Dikutip dari situs kkp.go.id, siklus hidup bulus atau labi-labi sama dengan reptil lainnya, yakni dari telur menetas menjadi larva, kemudian berubah menjadi tukik, selanjutnya menjadi labi-labi remaja, dewasa dan kemudian melakukan perkawinan serta menetaskan telur untuk melanjutkan keturunannya.

Hampir seluruh siklus hidup labi-labi berada di air tawar, kecuali pada saat akan bertelur, labi-labi akan naik ke darat. Labi-labi bisa hidup pada iklim yang berbeda, dari musim panas, dingin, semi, hingga musim gugur.

Bulus termasuk hewan berdarah dingin (Poikilotherm), yang artinya suhu tubuhnya tidak tetap, namun berubah-ubah mengikuti suhu lingkungan di sekitarnya. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi aktivitas hewan ini. Pada suhu yang tinggi, labi-labi bersifat lebih aktif dan sebaliknya, pada suhu rendah bersifat kurang aktif.

Bulus lebih senang hidup di perairan yang tergenang dengan dasar perairan berpasir dan sedikit berlumpur. Kebiasaan hidupnya tinggal di dasar perairan, kadang-kadang menampakan diri di atas batu-batuan atau bagian yang tidak terendam air untuk berjemur.

Bulus pada umumnya memiliki warna abu-abu kehitaman seperti lumpur. Kadang-kadang terdapat satu atau dua pasang bentuk bundar warna hitam di kiri dan kanan punggungnya. Bagian plastron atau sisi bawah labi-labi pada umumnya berwarna putih pucat sampai kemerahan.

Baca Juga:Ya Ampun! Selain Pandemi Covid-19, Sejumlah Desa di Klaten Dilanda Kekeringan

Hewan ini tidak bergigi, tetapi rahangnya sangat kuat dan tajam. Kulit tertutup oleh perisai yang berasal dari lapisan epidermis berupa zat tanduk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini