Presiden Jokowi Diejek Kodok, Rudy: Kritik Boleh Saja Tapi yang Beretika

Rudy mengaku tidak terima mantan patnernya di Solo, Presiden Jokowi diejek Kodok

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 13:08 WIB
Presiden Jokowi Diejek Kodok, Rudy: Kritik Boleh Saja Tapi yang Beretika
Foto lawas Jokowi-Rudy saat masih menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo. Rudy mengaku tidak terima mantan patnernya di Solo, Presiden Jokowi diejek Kodok. [Solopos/Dok]

SuaraSurakarta.id - Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Solo yang juga mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menanggapi banyaknya yang menghina Presiden Jokowi hingga dikata-kata kodok.

Kondisi itu membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri tampak sedih bahkan sampai menangis saat mendengar Presiden Jokowi disebut kodok. 

"Mengkritisi boleh-boleh saja. Tapi yang beretika," terang Rudy saat ditemui, Sabtu (21/8/2021).

Rudy menegaskan, kalau ada yang mengatakan Presiden Jokowi kodok jangan. Karena Presiden Jokowi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. 

Baca Juga:Megawati Nangis karena Jokowi Disebut Kodok, Rocky Gerung: Itu Istilah Buatan Istana

Presiden Jokowi menaiki pesawat kepresidenan RI-1 di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta saat akan bertolak untuk kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). (Foto: Dok. Kepresidenan)
Presiden Jokowi menaiki pesawat kepresidenan RI-1 di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta saat akan bertolak untuk kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). (Foto: Dok. Kepresidenan)

"Jangan lah kalau ada yang mengatain kodok. Beliau itu ciptaan Tuhan yang tidak sempurna, tidak ada manusia yang sempurna," ujar tandem Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo ini.

Menurutnya, kalau ada kekurangan dan kelebihan dari Presiden Jokowi merupakan hal yang wajar. Namun, dalam hal mengkritisi atau mencaci maki boleh-boleh saya.

"Harusnya tidak hanya mengkritisi dan mencaci maki. Tapi juga bagaimana memberikan solusi dan itu sangat baik kalau menurut Mbak Mega itu jantan," paparnya.

Megawati menangis Jokowi sering dihina (Youtube)
Megawati menangis Jokowi sering dihina (Youtube)

Rudy menilai jika Megawati yang sedih dan menangis ketika Jokowi dihina merupakan hal yang wajar. Megawati Sukarnoputri dan Jokowi memang sangat dekat, sama seperti dulu.

"Ya, kalau tidak dekat dan sayang tidak dicalonkan lagi sebagai presiden dari PDI Perjuangan. Bahkan waktu dicalonkan sebagai wali kota," ungkap dia.

Baca Juga:PDIP-PSI Gulirkan Interpelasi, Ketua DPRD: Bukan untuk Jatuhkan Anies

Rudy mengatakan, maunya beliau (Megawati-red) bahwa mau mengkritisi kepala negara itu sah-sah saja. Namun, kritisi lah dengan yang menggunakan etika sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai ideologi Pancasila.

"Itu yang kira-kira yang diinginkan oleh ketua umumnya saya seperti itu. Sehingga hal-hal yang sekiranya itu tidak pantas, ya tidak perlu disampaikan," sambungnya.

Rudy menambahkan, kalau perlu mintanya datang saja. Bicara dan memberikan solusi untuk kebaikan.

News

Terkini

Pebulu tangkis Indonesia itu meninggal dunia bersama sang ibu Anik Sulistyowati dalam kecelakaan di Tol PemalangBatang, Senin (20/3/2023) pukul 03.50 WIB.

News | 15:05 WIB

Syabda dan ibu dikabarkan meninggal, sementara ayah dan kakaknya selamat.

News | 14:49 WIB

Syabda dimakamkan dengan sang ibu, Anik Sulistyowati yang juga jadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol PemalangBatang, Senin (20/3/2023) pukul 03.50 WIB.

News | 13:59 WIB

Syabda beserta keluarga rencananya menuju ke Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen untuk takziah.

News | 13:47 WIB

Dalam beberapa bulan ke depan akan digelar event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2023 di Pati Raya.

News | 09:58 WIB

Ketiga mandor yang uutang tersebut atas nama Sugiyantoro, Sunandar dan Guntur Mustofa.

News | 21:56 WIB

Proses penyerahan juara Piala Walikota Surakarta 2023 diserahkan langsung Gibran Rakabuming Raka kepada tim R2.

News | 21:13 WIB

Prestasi itu menyamai torehan tahun lalu, dimana dia juga menyabet gelar juara di nomor serupa.

News | 21:06 WIB

Salah satu korban atas nama Anisa menceritakan dirinya bersama temannya melakukan kegiatan olah raga jalan santai di CFD Jalan Slamet Riyadi.

News | 13:42 WIB

Setiap konsumen yang telah melakukan treatment akan diminta mengisi survei tentang tingkat kepuasan pelayanan.

News | 13:30 WIB

Mereka terpilih secara aklamasi dalam Kongres ke-9

News | 09:56 WIB

Meski demikian, mereka enggan terlibat di dalam polemik yang terjadi selama ini.

News | 08:49 WIB

Gibran dan Jan Ethes pun menjadi pusat perhatian para penonton kirab.

News | 08:28 WIB

Masyarakat bisa mengurus kelengkapan untuk dapat memiliki dikuatkan dengan sertifikat dari negara.

News | 16:24 WIB

Keberadaan pembangunan di bantaran sungai akhir-akhir ini menjadi sorotan.

News | 16:17 WIB
Tampilkan lebih banyak