SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai jika kasus Covid-19 di Kota Solo mulai landai. Kelonggaran-kelonggaran kegiatan masyarakat pun pelan-pelan akan mulai diberikan.
"Bukan hanya Solo, daerah Soloraya sudah mulai landai. Minggu depan atau dua minggu kedepan kasus Covid-19 di Kota Solo bisa dikendalikan," terang Gibran, Senin (2/8/2021).
Meski kasus Covid-19 di Kota Solo sudah mulai landai, tapi keterisian tempat tidur atau BOR di rumah sakit di Solo masih tinggi.
BOR ICU masih sekitar diangka 94 persen, sedangkan BOR isolasi diangka 72.
Baca Juga:Lampung Kehabisan Stok Vaksin COVID-19, Kemenkes: Pekan Ini Dikirim
"Tapi trendnya sudah menurun. Kasus yang meninggal juga sudah menurun," ungkap dia.
Untuk kelonggaran-kelonggaran kegiatan masyarakat mungkin akan mulai dilonggarkan, seperti pusat perbelanjaan atau mall. Ini akan secepatnya dibahas agar masyarakat bisa kembali berkegiatan.
"Seperti yang dulu-dulu sistemnya gas rem. Kalau sudah terkendali dan menurun, perekonomian kita gas lagi, jadi sistemnya seperti itu," katanya.
Gibran meneghaskan, ketika nanti ada kelonggaran, protokol kesehatan jangan dilonggarkan juga tetap diketatkan. Mungkin nanti ada beberapa tempat yang masuknya harus menggunakan kartu vaksin.
"Protokol kesehatan harus tetap diketatkan tidak boleh dilonggarkan," sambung dia.
Baca Juga:Kondisi Pandemi Covid-19 Belum Aman, Epidemiolog Usul PPKM Diperpanjang Lagi
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Siti Wahyuningsih mengatakan mudah-mudahan kasus Covid-19 terus turun.
"Penurunan ini berkat kerjasama seluruh pihak termasuk rumah sakit di luar Solo. Makin cepat tertangani makin baik dan mudah-mudahan turun terus," paparnya.
Adanya PPKM Darurat merupakan salah satu penyebab kasus di Solo turun dan punya pengaruh sangat besar. Banyak faktor yang berpengaruh, sehingga pemkot sigap dalam penanganan Covid-19.
"Para pimpinan mengambil langkah yang cepat dengan menyediakan tempat isolasi terpusat dibeberapa tempat. Itu tidak hanya OTG tapi juga yang gejala ringan, paling tidak mengurangi resiko klaster keluarga," imbuh dia.
Ning menambahkan, adanya penambahan kasus yang kemarin tidak mengira. Sehingga adanya trend yang menurun saat ini bisa terus berlanjut.
"Penurunan BOR rumah sakit pasien dari Solo sendiri kasusnya turun. Kemarin angka depannya sempat tiga, empat, dan lima, sekarang satu meski masih tiga digit, dan kedepan terus menurun," tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto