SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 di Kota Solo disebut mulai melandai setelah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir.
Penurunan kasus juga berdampak pada Bed Ocupation Rate (BOR) di RSUD dr Moewardi Solo turun menjadi 84 persen dari sebelumnya 94 persen.
Alhasil, Manajemen RSUD dr Moewardi mulai membongkar satu tenda darurat di halaman parkir Kamis (29/7/2021).
“Ya benar, kami bongkar satu tenda darurat di halaman parkir,” ujar Direktur Utama RSDM, Cahyono Hadi, Jumat (30/7/2021).
Baca Juga:Satgas COVID-19: Makamkan Jenazah COVID-19 Tak Perlu Pakai APD, Cukup Masker Berlapis
Dia menjelaskan, pembongkaran dilakukan setelah pasien rujukan menurun dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, tenda darurat didirikan pada bulan Juni.
“Kami pada saat BOR mencapai 95 persen mendirikan tiga tenda darurat di area parkir sejak awal Juni lalu. Ini menyusul tingginya kasus corona di Solo sekitar,” katanya.
Pada saat kasus melonjak, kata dia, pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSDM membludak hingga pasien memenuhi teras rumah sakit. Ia pun mendirikan tenda darurat untuk menampung pasien yang belum belum tertampung di IGD.
“Kami sekarang mengoperasikan 635 tempat tidur termasuk ICU (Intensive Care Unit) untuk pasien Covid-19. Saat ini kami masih merawat sekitar 400 pasien Covid-19,” papar dia.
Ia menambahkan dua tenda dibiarkan berdiri untuk mengantisipasi jika ada lonjakan kasus. Dengan turunnya BOR pasien yang terpapar Covid-19 bisa langsung ditangani dengan baik.
Baca Juga:Tak Perlu APD Lengkap, Satgas: Pengubur Jenazah Corona Pakai Masker dan Sarung Tangan Saja
“Diharapkan pasien rujukan dapat langsung ditangani di fasilitas yang semestinya,” tandasnya.
Sumber: Timlo.net
