Kasus Covid-19 Masih Tinggi, UNS akan Terapkan PTM Bersyarat

Meski kasus Covid-19 masih tinggi, UNS akan menerapkan PTM bersyarat

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Juli 2021 | 19:51 WIB
Kasus Covid-19 Masih Tinggi, UNS akan Terapkan PTM Bersyarat
Kampus UNS Solo. [Solopos.com]

SuaraSurakarta.id - Kasus COVID-19 di Solo masih cukup tinggi. Pembelajaran tatap muka (PTM) dan Perkuliahan tatap muka (PTM) disarankan dilakukan secara daring atau online.

Namun demikian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan menerapkan PTM bersyarat dan bertahap di tengah meningkatnya kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia dan Kota Solo.

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan UNS akan tetap mengutamakan prinsip diberlakukannya PTM bersyarat yang artinya mahasiswa berkenan mengikuti PTM dan harus dengan izin orang tua.

Selain itu, dikatakannya, jumlah pertambahan kasus positif COVID-19 melandai dan mendapatkan izin dari Satgas COVID-19 Kota Surakarta untuk menggelar PTM. Sedangkan bertahap, menurut dia, adalah mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti PTM dibagi per angkatan.

Baca Juga:Akumulasi Kasus Covid-19 di Kaltim Sejak Awal Pandemi Mendekati Angka 100 Ribu Warga

Dengan adanya pertambahan kasus COVID-19, pihaknya tidak mau mengambil risiko untuk mengikutsertakan mahasiswa baru dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNS yang rencananya digelar pada 13 Agustus 2021.

"Kalau ganjil (mulai kegiatan perkuliahan) di Agustus. Jadi, penerimaan mahasiswa kira-kira tanggal 13 Agustus. Kalau keadaan masih seperti ini tidak berani luring. Tetap daring seperti tahun lalu," kata Jamal dilansir dari ANTARA di Solo, Rabu (21/7/2021). 

Sedangkan jika jadi menggelar PTM, dikatakannya, UNS akan mempertimbangkan dengan matang sesuai prinsip bersyarat dan bertahap.

"Dalam hal ini, jumlah mahasiswa setiap ruangannya dibatasi hanya 20-25 orang, mata kuliah yang diajarkan dalam sehari hanya dua, dan per mata kuliah durasinya 100 menit saja," katanya.

Terkait hal itu, dikatakannya, tetap menyesuaikan apakah mahasiswa yang bersangkutan bersedia atau tidak.

Baca Juga:Evaluasi PPKM Darurat di Kota Solo: ASN Masih Bandel, Beri Contoh yang Tak Baik

"Kalau tidak mau ya jangan dipaksa. Ruangan juga terbatas, jadi tidak semua. Kalau besok semester satu atau tujuh yang tinggal lab. Kalau semester tujuh, sembilan dan sebelas ya boleh diujiankan secara luring," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini