SuaraSurakarta.id - Warga di sekitaran kebun tebu milik Perhutani tepatnya di petak 50 yang dikelola Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Banyuurip, Jenar dikejutkan dengan penemuan mayat seorang petani bernama Radin (73), Minggu (18/7/2021) siang.
Petani asal Dusun Dukuh RT 13, Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, itu ditemukan tak bernyawa pertama kali oleh tetangganya Supardi (49),
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Supardi menceritakan dirinya mengetahui tubuh Radin sudah tergeletak di kebun tebu.
Menyadari tetangganya itu sudah tidak bernyawa, Supardi kemudian memberi tahu menantu dari korban bernama Sukidi, (47).
Baca Juga:Tertangkap CCTV, Ini Tampang Wanita Pembuang Mayat Bayi di Bekasi
Setelah mendapat laporan itu, Sukidi bersama warga lain mendatang lokasi. Temuan jasad Radin itu juga dilaporkan ke Polsek Jenar. Bersama petugas medis dari puskesmas setemlah, polisi mendatangi lokasi.
Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi. Sementara petugas medis memeriksa kondisi jasad Radin.
Hasil identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak keluarga.
“Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan yang isinya menolak autopsi. Menurut keterangan keluarga, korban punya riwayat serangan penyakit jantung. Keluarga sudah menerima kematian korban sebagai suratan takdir. Selanjutnya, korban dimakamkan oleh warga sekitar,” jelas Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, Senin (19/7/2021).
Sebelumnya, masyarakat dikejutkan dengan dengan munculnya baliho yang berisi makian kepada pejabat pemerintah oleh Kades Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Samto, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga:Geger Mayat Bidan Desa Inhu Mengapung di Sungai, Keluarga Ungkap Hal Ini
Selain berisi pernyataan jika tak percaya Covid-19, dalam baliho itu juga terdapat materi umpatan ke pejabat.
Baliho yang dipasang di pinggir jalan Desa Jenar itu kini telah diturunkan oleh tim gabungan Pemerintah Kecamatan Jenar, Polsek, dan Koramil Jenar.