Rujukan Pasien Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Tinggi, Pasien Antre di Tenda Darurat

Mereka pun terpaksa harus antre dan menunggu di tenda darurat yang sudah disediakan rumah sakit.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 24 Juni 2021 | 17:50 WIB
Rujukan Pasien Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Tinggi, Pasien Antre di Tenda Darurat
Ilustrasi tenaga kesehatan di rumah sakit darurat Covid-19. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSurakarta.id - Pasien Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Solo sempat antre untuk masuk ke tempat isolasi khusus Covid-19. Mereka pun terpaksa harus antre dan menunggu di tenda darurat yang sudah disediakan rumah sakit.

"Tenda darurat itu bukan untuk merawat pasien Covid-19. Tapi tempat pasien menunggu jalan masuk ke rumah sakit," terang Direktur RSUD Dr Moewardi, Cahyono Hadi, Kamis (24/6/2021).

Posisi pasien Covid-19 itu sudah turun dan sementara masuk ke tenda darurat. Di dalam tenda itu ada bed dan oksigen untuk pertolongan pasien tetap ada. 

"Kalau didalam sudah siap mulai kita masukkan. Kalau tidak ada tenda malah kasihan menunggu pasiennya," katanya. 

Baca Juga:Covid-19 di Bogor Terus Meningkat, RSUD Cibinong Kewalahan Tampung Pasien Corona

Menurutnya, untuk jumlah antrian lumayan banyak seperti yang lain. Karena memang kasus Covid-19 terus melonjak.

"Antrenya lumayan. Ini memang pasiennya banyak dari luar-luar itu yang dirujuk ke RSUD Dr Moewardi," ungkapnya. 

Untuk ruang isolasi yang isolasi terus ditambah, saat ini ruang isolasi 320 dan hampir penuh. Bahkan rencana akan ditambah lagi dengan jumlah pasien yang dirujuk kesini. 

"Rencana mau kita tambah sampai 400 bed. Kalau ICU ada 68, ICU itu peralatannya harus lengkap," sambung dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsi meminta adanya koordinasi dulu kalau mau merujuk pasien ke rumah sakit. 

Baca Juga:Dokter RS UNS Ibaratkan Pasien Covid Penyakit Komorbid: Seperti Bara Kayu Disiram Bensin

Jangan sampai pasien itu terlantar, keleleran, jadi difasilitasi tenda seperti di RSUD Dr Moewardi. Jadi pasien yang antre bisa diminimalkan.

"Di sana memang banyak pasien Covid-19 yang antre. Kami harap dikoordinasikan dulu, kalau waktu tunggu di IGD terlalu lama juga tidak baik," tandasnya.

Ning menambahkan, memang bed occupancy rate (BOR) disejumlah rumah sakit di Solo sudah di atas 90 persen. Itu artinya lampu hampir merah dan harus waspada.

"Sudah di atas 90 persen BOR di rumah sakit di Solo. Bahkan ada rumah sakit yang sudah penuh. Saya juga sudah minta ada tambahan mengingat kasusnya masih tinggi," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini