Pada hasil diskusi dengan fakta dan bukti, Bona menyampaikan alasan merekomendasikan PHK kepada HRD. Pada 27 Maret 2021, diminta untuk jadi moderator bedah buku dan ditolaknya.
Michelle memberikan alasannya, karena acara tersebut bukan acara Persis Solo, jadi bukan tanggung jawab sebagai PR. Waktu pemberitahuan relatif singkat, karena menjadi moderator suatu acara bedah buku harus mengetahui isi buku dan mempersiapkan serta mendalami materi buku tersebut.
Apalagi pada waktu itu dirinya belum ada kontrak kerja dengan Persis Solo.
"Bona menjadikan rekomendasi PHK saya kepada HRD. Bagaimana bisa belum ada kontrak kerja sudah dijadikan dasar PHK, kalau memang hal itu dijadikan dasar penilaian saya tidak perform, mengapa dibuatkan kontrak PKWT dan itu jelas alasan yang mengada-ada dan tidak masuk akal," papar dia.
Baca Juga:Waduh! Wanita Cantik Ini Dipecat Sepihak Persis Solo
Menurutnya, Bona juga tidak menyangkal bahwa alasan PHK terhadap dirinya karena faktor dislike." Ini dapat disimpulkan dasar PHK saya bukan karena kinerja atau profesionalisme saya. Tapi diduga lebih pada masalah personal atau pribadi Bona," ujarnya.
Lanjut dia, apa yang sudah dilakukan Bona dan Galih sudah diluar batas kepatutan.
"Itu telah menghancurkan karir saya, melecehkan profesionalisme saya, menghina saya dan telah membunuh karakter atau character assassination atas diri saya," ucapnya.
Michelle meminta agar dikembalikan nama baik dan harga diri saya. Ia juga meminta permintaan maaf secara resmi dan terbuka oleh saudara Bona dan Galih di 10 media lokal dan lima media nasional.
Selain itu meminta keadilan yang hakiki melalui tindakan tegas dari Persis Solo kepada Bona dan Galih. "Itu yang saya harapkan dari langkah-langkah hukum yang saya lakukan,"tutur dia.
Baca Juga:Bermain di Belanda, Yussa Nugraha Pulang Demi Bermain untuk Persis Solo
Ia tidak tahu apakah Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep tahu masalah ini. Namun, Komisaris Utama Persis Solo Kevin Nugroho sudah tahu masalah ini.