Warga Bubuhkan Tanda-tangan Dukungan ke Lurah Gajahan Usai Dicopot

Warga Gajahan merasa gelo dan kecewa atas kebijakan wali kota yang mencopot Lurah Gajahan dari jabatannya.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 03 Mei 2021 | 16:10 WIB
Warga Bubuhkan Tanda-tangan Dukungan ke Lurah Gajahan Usai Dicopot
Warga Gajahan menunjukan kain warna putih yang berisi tanda tangan sebagai dukungan buat Lurah Gajahan.[Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Dukungan moral diberikan warga Gajahan Kecamatan Pasar Kliwon kepada Lurah Gajahan Saparno yang copot dari jabatannya oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Warga Gajahan merasa gelo dan kecewa atas kebijakan wali kota yang mencopot Lurah Gajahan dari jabatannya. 

Sebagai bentuk dukungan, warga membubuhkan tanda tangan dalam kain warna putih. Kain tersebut kemudian di bawa keliling ke warga Gajahan untuk tanda tangan.

Ada juga dua spanduk yang dipasang di depan Kelurahan. Spanduk tersebut bertuliskan "#Save Lurah", "We Trust Suparno",

Baca Juga:Spanduk 'Save Lurah' hingga 'WeTrustSuparno' Muncul Usai Dicopot Gibran

"Jadi Warga Jangan Manja" dan "Lurah Hebat Kok Dipecat" dan "Save Linmas" namun spanduk sudah dicopot.

"Jujur kami dukung pak lurah sepenuhnya. Kami warga Gajahan mendukung dan sangat kecewa dengan kebijakan pencopotan pak lurah," ujar salah satu warga Gajahan Ananda (60) saat ditemui Senin (3/5/2021). 

Menurutnya, ini yang tanda tangan semua warga yang mendukung pak lurah. Kalau untuk spanduk yang anak-anak mudah pukul 02.00 WIB tadi dan dicopot pukul 06.00 WIB.

Tadi ibu-ibu PKK juga mengajak bagaimana mengupayakan agar Pak Lurah tidak dicopot. Warga Gajahan mendukung Pak Suparno.

"Kita bukan protes tapi dukungan secara moril, kalau bisa ya mbok jangan dipecat. Tapi berilah solusi yang terbaik, karena yang terjadi di lapangan itu tidak seperti yang dibayangkan orang-orang dan bukan pungli," paparnya.

Baca Juga:Dicopot Gibran Karena Pungli, Spanduk Dukungan Lurah Gajahan Bermunculan

Warga pun membantah jika di Kelurahan Gajahan tidak ada pungutan liar (pungli), itu merupakan rasa empati warga kepada Linmas yang tidak mendapatkan THR. Warga memberikan pun tidak ada paksaan tapi sukarela, ada yang memberi Rp10.000 hingga Rp100.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini