Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan masyarakat memang untuk protokol kesehatan (prokes) masih sering diabaikan.
"Ini yang saya harus hati-hati juga, mudik lebaran ini loh. Kan banyak OTG dan orang itu gini, kalau PCRnya positif baru merasa positif tapi kalau rapid antigennya positif rumangsane ora opo-opo, padahal kalau rapid antigen positif ya itu positif, risiko menular," ujar dia.
Menurutnya, yang bahaya itu orang OTG. Jadi rapid antigennya positif ya itu positif dan potensi menularkan, kalau rapid antigen positif terus masuk di PCR hasilnya positif.
"Adanya kerumunan tanggung jawab kita bersama, seperti buka bersama terus mohon maaf, ini kan potensi, tarawih bareng. Protokol kesehatan benar-benar harus diterapkan, ini tanggung jawab semuanya untuk melindungi diri sendiri dan melindungi orang lain," tandasnya.
Baca Juga:Tekan Kasus Covid-19, Pemkot Bogor Siapkan Opsi Ganjil-Genap
Kontributor: Ari Welianto