Melihat Upacara Galungan di Solo: Utamakan Toleransi dan Saling Menghormati

Hari Raya Galungan ini sebagai hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 14 April 2021 | 15:40 WIB
Melihat Upacara Galungan di Solo: Utamakan Toleransi dan Saling Menghormati
Umat Hindu Kota Solo sedang mengikuti upacara Hai Raya Galungan di Pura Indra Prasta Mutihan, Sondakan, Solo, Rabu (14/4/2021). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Puluhan umat Hindu di Kota Solo menggelar upacara Hari Rata Galungan di Pura Indra Prasta Mutihan, Sondakan, Solo, Rabu (14/4/2021). Dalam perayaan Hari Raya Galungan ini umat Hindu melakukan persembahyangan memuja leluhur.

Hari Raya Galungan merupakan momen untuk memperingati terciptanya alam semesta. Di mana sebagai ucapan syukur, umat Hindu memberikan dan melakukan persembahan pada Hyang Widhi dan Dewa Bhatara.

Hari Raya Galungan ini sebagai hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan). Galungan dirayakan umat Hindu setiap 6 bulan atau 210 hari yang menggunakan perhitungan kalender Bali, yaitu pada hari Buddha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon Wuku Dungulan).

"Upacara Galungan ini untuk memperingati hari kemenangan Dharma melawan Adharma atau kebaikan melawan kejahatan," terang Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Solo, I Nyoman Yadnya saat ditemui disela-sela upacara Galungan di Pura Indra Prasta Mutihan, Sondakan, Solo, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga:Kapan Hari Raya Galungan Diperingati? Di Jawa Timur Mulai Abad ke-11

Upacara Hari Raya Galungan biasanya dilakukan pada malam hari sekitar pukul 07.00 WIB, tapi untuk kali ini dilaksanakan siang hari. Ini untuk menghormati bulan Ramadan, jadi biar tidak menganggu saudara-saudara muslim yang menjalankan ibadah puasa seperti buka puasa atau salat tarawih.

"Tujuannya jangan sampai saling menganggu, saat pandemi kita adakan siang hari. Kita mengedepankan toleransi dan saling menghormati, kita gelar juga sesuai dengan protokol kesehatan," kata dia.

Pelaksanaan Galungan kali ini, lanjut dia, sangat bermakna karena diadakan saat bulan Ramadan. Ia memaknai justru saat-saat ini harus mawas diri, lebih instrospeksi, dan lebih bisa menjaga keharmonisan antar umat beragama.

"Kita bahkan banyak belajar tentang hal ini, dan lebih meningkatkan rasa toleransi, hormat menghormati dengan agama lain," sambungnya.

Untuk di Kota Solo upacara Hari Raya Galungan dilakukan di dua tempat, yakni di Pura Indra Prasta Mutihan, Sondakan dan Pura Bhuwana Agung Saraswati di komplek Universitas Sebelas Maret (UNS). Sehingga umat Hindu dalam menyelenggarakan peringatan hari raya dan ibadah menyesuaikan masing-masing.

Baca Juga:Lepas dari Zona Merah, Tabanan Makin Perketat Prokes Jelang Galungan

"Di Solo ada dua tempat ibadah bagi umat Hindu. Dipersilahkan umat mau ibadah di mana, biasanya mereka menyesuaikan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini