Aksi Bagi-bagi Bunga, Muda-Mudi di Solo Tolak Terorisme dan Radikalisme

Sedikitnya 15 organisasi kepemudaan di Kota Bengawan menggelar aksi damai dengan membagikan bunga mawar dan membentangkan poster mengecam aksi terorisme.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 03 April 2021 | 17:20 WIB
Aksi Bagi-bagi Bunga, Muda-Mudi di Solo Tolak Terorisme dan Radikalisme
Pemuda dan pemudi yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Kota Surakarta menggelar aksi damai membagikan mawar serta membentangkan poster menolak aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia. Aksi tersebut digelar di perempatan Ngarsapura, Banjsarsari, Kota Surakarta, Sabtu (3/4/2021). [Ayosemarang/Budi Cahyono]

SuaraSurakarta.id - Kecaman terus muncul dari berbagai pihak berkaitan dengan aksi terorisme bom bunuh diri yang dilakukan di Gereja Katedral Makassar dan serangan tunggal di Mabes Polri.

Salah satunya datang dari organisasi kepemudaan di Kota Solo yang menggelar aksi damai di perempatan Ngarsapura, Sabtu (3/4/2021) sore.

Sedikitnya 15 organisasi kepemudaan di Kota Bengawan menggelar aksi damai dengan membagikan bunga mawar dan membentangkan poster mengecam aksi terorisme tersebut.

Dilansir AyoSemarang.com--jaringan Suara.com, peserta yang turut aksi turun ke jalan tersebut di antaranya dari PMII, Ansor, Banser, GMNI, IPNU, IPPNU, GMKI, dan sebagainya.

Baca Juga:CEK FAKTA: Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Eks Polisi Beragama Kristen?

Tulisan-tulisan tersebut di antaranya ‘Indonesia merdeka berdiri di atas Tamansari keberagaman budaya, suku, ras dan agama, #dukungpemerintahlawanterorisme’, ‘Apa pun bentuk dan sebab tindak kekerasan dan terorisme, seluruhnya bertentangan dengan ajaran agama (Gus Dur)’, ‘Indonesia tanpa radikalisme #bersamatangkalradikalisme’, ‘Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya #SoloKotaToleransi’, dan ragam tulisan lainnya.

Korlap aksi, Muhammad Wahid Nur Faiz mengemukakan, aksi damai tersebut merupakan respons dar organisasi kepemudaan Kota Solo terhadap dua aksi radikalisme dan terorisme di Makassar serta Mabes Polri.

"Aksi kami ini sebagai bentuk reaksi adanya ancaman radikalisme di Makassar dan Mabes Polri. Kita bersepakat, Solo yang hari ini menjadi barometer Indonesia harus bisa menjadi inisiator perdamaian, toleransi dan antiradikalisme di Indonesia," ucapnya.

Faiz melanjutkan, aksi damai di Ngarsapura tersebut juga mengecam keras segala bentuk radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama di Indonesia. “Apalagi, diketahui, penyerang di Mabes Polri masih berusia muda dan masuk kategori usia milenial,” ucapnya.

Dia menambahkan, aksi bersama rekan-rekan pemuda di Kota Solo tersebut bukan akhir, melainkan sebagai lagkah awal melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Juga:Biar Kapok, Publik Usul Teroris Mati Dibaptis dan Makam Pakai Salib

"Setelah ini akan ada kegiatan yang lebih berat yaitu memberikan wawasan kepada masyarakat untuk menanggulangi radikalisme," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini