SuaraSurakarta.id - Kejadian memilukan terjadi di wilayah hukum Kabupaten Sukoharjo. Dua mayat kakek ditemukan di tempat yang terpisah, Rabu (24/3/2021).
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, mayat pertama adalah Marino, 71, asal Desa Selorejo, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.
Dia ditemukan di gubug pinggir sawah tepatnya di Dukuh Songgorunggi RT 002 RW 006 Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, dalam kondisi menghitam dan membusuk.
Dua mayat ditemukan di wilayah Kabupaten Sukoharjo dalam sehari pada Rabu (24/3/2021) malam. Dua mayat tersebut ditemukan di lokasi terpisah dalam kondisi mengenaskan, satu bahkan telah membusuk di gubuk pinggir sawah.
Baca Juga:Innalillahi, Wakil Penguasa Dubai Syekh Muhammad bin Rasyid Meninggal Dunia
"Korban ini gelandang dan tinggal sebatang kara. Informasi warga korban sudah tinggal di sana puluhan tahun," kata Kapolsek Nguter AKP Sukimin kepada Solopos.com, Kamis (25/3/2021).
Penemuan jasad korban kali pertama ditemukan oleh warga setempat pada Rabu petang. Saat itu warga merasa curiga, korban tak terlihat keberadaannya sejak empat hari lalu.
Kemudian warga mendatangi gubug di pinggir sawah itu untuk mengecek keberadaan korban. Pintu gubug yang terbuat dari plastik dibuka warga dan ternyata korban sudah meninggal dunia.
Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. Dari hasil autopsi korban mengalami penyakit jantung. Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan terhadap jasad korban. Korban lantas dimakamkan di desa setempat.
"Pukul 19.00 WIB, petugas Puskesmas Nguter dipimpin dr. Hesti Dwi Listiyorini tiba di lokasi dan bersama tim SAR mengevakuasi korban," katanya.
Baca Juga:Mendadak Demam, Daeng Tika Meninggal Setelah Suntik Vaksin COVID-19
Sementara mayat kedua ditemukan di sebuah kamar indekos berada di RT 002/RW 006 Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Korban diketahui seorang kakek sebatang kara bernama Terry Budi Santoso (68).
Korban kali pertama ditemukan meninggal oleh pemilik indekos yang curiga sang kakek tidak keluar dari kamar kosnya sejak pagi hari. Saat itu, pemilik indekos memanggil korban, namun panggilan tidak ada jawaban.
Khawatir terjadi apa-apa, pemilik indekos memberanikan diri masuk ke dalam kamar korban.
Benar saja, sang kakek itu sudah ditemukan tergeletak tak bernyawa. Ia meninggal dalam keadaan masih mengenakan celana kolor berwarna kuning dan tidak menggunakan baju. Sedangkan tangan dan kaki korban telah kaku.
Mengetahui kejadian itu pemilik melaporkan kejadian ke Ketua RT setempat dan juga petugas. Camat Grogol, Bagas Windaryatno, mengatakan korban tinggal seorang diri di kamar indekos sejak lama. Sehingga, proses pemakaman dilakukan oleh warga sekitar dan relawan.
"Korban tidak punya keluarga," katanya.
Saat pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga meninggal dunia karena sakit.