Peringatan 7 Hari Wafatnya Habib Hasan Mulachela, Tangis Warga Pecah

Sepekan sudah tokoh Kota Solo Habib Hasan Mulachela meninggal dunia. Habib nyentrik itu menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, 12 Maret lalu karena serangan jantung.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 18 Maret 2021 | 15:45 WIB
Peringatan 7 Hari Wafatnya Habib Hasan Mulachela, Tangis Warga Pecah
Anak angkat mendiang Habib Hasan Mulachela, Dr Lala melakukan aksi sosial berbagai beras dan uang di Kampung Joyosuran, Solo. [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Sepekan sudah tokoh Kota Solo Habib Hasan Mulachela meninggal dunia. Habib nyentrik itu menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, 12 Maret lalu karena serangan jantung.

Peringatan tujuh hari wafatnya Habib Hasan salah satunya dilakukan dengan berbagi ke warga kurang mampu di Kota Bengawan, Kamis (18/3/2021).

Selama ini, sosok yang meninggal dunia di usia 65 tahun itu terkenal dengan tokoh yang suka berbagi dengan masyarakat tanpa melihat suku dan agama.

Doktor Lala, anak angkat Hasan meneruskan kegiatan itu di Kampung Harjodipuran, Joyosuran, dengan membagikan beras 5 kilogram dan uang Rp 100.000, seperti kebiasaan Habib Hasan sebelumnya.

Baca Juga:Dari Jokowi Sampai Gibran, Karangan Bunga Berjejer di Kediaman Habib Hasan

Di tengah aksi sosialnya, seorang perempuan keluar dari gang sempit menemui Doktor Lala. Saat menerima uang dan beras, perempuan dengan tongkat di tangan kirinya tersebut menangis tersedu.

Perempuan tersebut bernama Sumiyati (60), sangat terkenang kebaikan Habib Hasan selama hidup. Menurut Sumiyati, kebaikan Hasan Mulachela membantunya pulih dari sakit selama menahun.

“Saya ingat sekali, pertama kali ketemu Habib Hasan saat datang ke rumah. Saat itu saya sakit dan tidak bisa bangun, karena sakit keras,” ucapnya sembari meneteskan air mata.

Sumiyati menambahkan, Habib Hasan yang merasa iba pun mengurus segala sesuatunya untuk dibawa ke rumah sakit.

“Sekarang, alhamdulillah sudah lebih baik. Kami mendengar berita duka Habib Hasan meninggal juga merasa kehilangan,” tuturnya.

Baca Juga:Dibawa ke Solo, Jenazah Habib Hasan Mulachela Dilepas Gubernur DKI

Sudarsini (55), warga lainnya pun juga merasakan hal yang sama, kehilangan sosok pria yang akrab disebut Sinterklas Berpeci Putih tersebut. Sudarsini selalu terngiang ucapan Habib Hasan saat berbagi, dengan memberikan beras dan uang lauk-pauk sembari berpesan memakai masker selama pandemi ini.

Dia juga terkesan kehadiran Doktor Lala sebagai penerus kegiatan sosial Habib Hasan saat blusukan ke daerah-daerah di Solo.

“Alhamdulillah, kami akan selalu mengenang kebaikan Habib Hasan. Saya pribadi berharap Bu Lala bisa meneruskan aksi sosial yang dilakukan almarhum selama ini,” tuturnya.

Doktor Lala yang merupakan setahun terakhir mengikuti aksi sosial bersama Habib Hasan merasa tersentuh dengan sikap masyarakat di Solo yang merindukan kehadirannya.

“Ternyata semua masyarakat merindukan kehadiran beliau, dan merasa kehilangan dengan meninggalnya Habib Hasan. Di sini saya sebagai orang yang setahun terakhir dekat dengan beliau, menemani detik-detik berpulang, merasa mendapatkan pesan untuk melanjutkan aksi sosial,” ucapnya.

Di tengah acara, Lala tak bisa menahan air mata di depan warga. Dia sesekali menyeka air mata sembari berdialog dengan warga.

“Habib Hasan adalah guru dan tauladan bagi saya. Semoga amanah ini akan saya teruskan ke depannya,” tuturnya.

Kontributor: Budi Kusumo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini