SuaraSurakarta.id - Berbagai barang bekas yang menumpuk dan tidak terpakai ternyata masih bisa digunakan lagi atau dijadikan sebuah produk bernilai tinggi.
Memang tak mudah mengubah barang bekas menjadi barang yang jauh lebih berharga lagi. Butuh kreativitas dan ketekunan untuk mewujudkan itu.
Namun, pria asal Klaten bernama Dwi Hartono (37) bisa membuktikan kreativitas tinggi dan keuletan yang akhirnya mampu menciptakan sebuah benda unik.
Adalah akuarium dari ban bekas kreasi warga Dukuh Cabakan, Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten yang bernilai jual tinggi.
Baca Juga:Nagita Slavina Sekali Jajan Habis Segini, Warganet: Aku Bisa Buat Seminggu
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, produksi akuarium itu itu dia lakukan dari keisengannya mengisi waktu luang saat awal pandemi Covid-19 atau sekitar Maret 2020 silam.
Pandemi membuat usaha yang ditekuni Nono pada bidang aspal macet total. Lantaran tak ada order, pria yang juga berprofesi sebagai sopir ambulans itu mengisi hari-harinya dengan berkreasi menggunakan ban bekas yang awalnya hanya menjadi sampah.
“Awal pandemi Covid-19, semua pekerjaan off, proyek tidak ada, pekerjaan tidak ada. Saat melamun di teras rumah, kok lihat ada ban mobil bekas langsung kepikiran membuat akuarium,” kata Nono saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu (14/3/2021).
Awalnya dia berniat menggunakan akuarium hasil karyanya untuk hiasan rumah. Namun, idenya kembali terpantik untuk terus menyempurnakan akuarium dan menjadikan karyanya sebagai hadiah atau bonus bagi rekanan yang membeli aspal dari tempat usahanya.
“Awalnya memang tidak saya jual karena sepertinya kok mahal kalau dijual,” jelas Nono.
Baca Juga:Sosok Syahra Larez, Artis Muda yang Nikah dengan Mantan Pacar Velove Vexia
Dari hadiah tersebut, Nono justru banyak mendapatkan permintaan untuk dibikinkan akuarium dari ban bekas. Produksi kerajinan itu kian berkembang seiring banyaknya permintaan.
Saat ini sudah lebih dari 100 akuarium yang dibikin Nono dan dipasarkan ke berbagai daerah seperti Cilacap, Bandung, Ciamis, serta Pangandaran. “Saat ini masih ada pesanan sekitar 20 akuarium,” ungkap dia.
Presiden Joko Widodo
Tak tanggung-tanggung, akuarium karya Nono itu menjadi salah satu penghias pada pintu masuk menuju ke ruang kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akuariumnya bisa masuk ke istana berawal dari kunjungan Jokowi ke Jogja dan Klaten pada awal Maret lalu. Saat itu, dia berkenalan dengan anggota Paspampres yang singgah ke rumahnya. Dari pertemuan itu, Nono diundang ke Istana Merdeka.
“Akuarium yang di istana itu sangat istimewa. Karena dinding bannya paling tipis dan sebenarnya tidak saya jual karena akuarium pertama yang saya buat. Saya berikan sebagai hadiah bentuk kenang-kenangan kepada Pak Jokowi yang sudah datang ke Klaten,” ungkap dia.
Sementara, akuariumnya bisa menghias rumah Raffi Ahmad berawal dari pesanan manajemen artis tersebut. Nono mengaku mendapatkan order membuat empat akuarium dari ban bekas.
“Rencana saya dalam waktu dekat bisa menggandeng 10 pemuda. Selain untuk mengisi waktu luang, tujuan saya untuk memberikan motivasi ke anak-anak muda,” jelas dia.
Soal proses produksi, Nono mengatakan selama ini membeli ban bekas dari tempat tambal ban. Satu akuarium ban bekas dibikin selama dua hari termasuk meja akuarium dari kayu. Harga akuarium bervariasi dari Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta tergantung ukuran ban.