SuaraSurakarta.id - Pimpinan Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA) Ahmad Sukina telah berpulang pada Kamis (25/2/2021). Lalu siapa yang menjadi penerus yayasan tersebut?
Dilansir dari Solopos.com, Pengurus Majlis Tafsir Al-Qur'an (MTA) Pusat bergerak cepat menentukan penerus Ahmad Sukina. Berdasarkan musyawarah yang digelar di Gedung MTA, Jl Ronggowarsito, Solo, Kamis (25/2/2021) malam, Nur Kholid Syaifullah terpilih untuk meneruskan peran Ahmad Sukina sebagai Pembina Pimpinan MTA Pusat.
Pengurus MTA Pusat melakukan musyawarah dengan mengundang sejumlah perwakilan pengurus wilayah. Belum ada kandidat yang muncul ketika musyawarah dimulai karena mendiang Sukina tidak menentukan sosok pengganti sebelum berpulang ke Rahmatullah.
Sejumlah kandidat mulai muncul pada proses musyawarah. Musyawarah berlangsung hingga pukul 01.00 WIB, Jumat (26/02/2021). Nur Kholid Syaifullah mendapatkan amanah sebagai penerus mendiang Ahmad Sukina.
Baca Juga:Innalillahi, Pimpinan MTA Ahmad Sukina Meninggal Dunia
Direktur MTA TV, Nova Milyard, membenarkan kabar tersebut. Kholid merupakan anak keempat dari mendiang Sukina. Saat dipilih, alumnus Universitas Al Azhar Mesir tersebut sedang menjabat sebagai Pimpinan Pondok Pesantren MTA.
“Benar. Jadi tadi malam sudah musyawarah. Kemudian diputuskan Ustaz Kholid meneruskan kepemimpinan di MTA,” katanya melalui sambungan telepon Jumat (26/2/2021).
Sekretaris Umum MTA Pusat, Sunarno, menjelaskan musyawarah untuk memilih Pembina Pimpinan MTA Pusat dilakukan Kamis malam. Hal itu karena perwakilan daerah serta sesepuh MTA seluruh Indonesia sedang berkumpul melakukan takziah almarhum Sukina. Proses musyawarah menentukan penerus Ahmad Sukina berlangsung lancar.
“Pada prinsipnya beliau [Sukina] meninggalkan kader-kader terbaik sehingga tidak sulit untuk mencari penggantinya. Musyawarah berjalan baik dan lancar,” paparnya.
Menurut Sunarno, lima kader terbaik muncul dalam musyawarah tersebut. Pengurus membutuhkan generasi muda yang memiliki kapasitas untuk memimpin MTA.
Baca Juga:Jumat Pekan Depan Pelantikan Gibran-Teguh, Direncanakan Secara Virtual
“Pimpinan tertingginya yang muda. Yang tua masih menyertai sekaligus membimbing dan mengarahkan yang muda,” ungkapnya.
Sunarno tidak mau memberikan nama kandidat yang sempat muncul dalam musyawarah. Yang jelas, ia mengatakan Nur Kholid Syaifullah punya pengalaman matang sebagai pemimpin dan muda.
Ketua Umum Yayasan MTA, Mugijatna, menjelaskan musyawarah menentukan penerus Ahmad Sukina itu dihadiri Pimpinan Pusat MTA, Pimpinan Perwakilan, dan sesepuh MTA se-Indonesia. Pembahasan untuk menentukan pimpinan pusat berlangsung mulai pukul 20.00 WIB sampai 23.30 WIB.
“Seluruh anggota musyawarah menyepakati memilih dan mengangkat Ustaz Nur Kholid Syaifullah untuk menggantikan kedudukan Almarhum Al Ustaz Ahmad Sukina sebagai Pimpinan Pusat Yayasan MTA,” katanya.