Jokowi Panen Kritik karena Kerumunan, dr Tirta: Dia Tidak Pernah Mengajak

Dokter Tirta juga mengatakan bahwa sanksi kerumunan dalam kejadian tersebut sudah tidak relevan untuk ditegakkan.

Farah Nabilla
Rabu, 24 Februari 2021 | 12:38 WIB
Jokowi Panen Kritik karena Kerumunan, dr Tirta: Dia Tidak Pernah Mengajak
Dokter Tirta Mandira Hudhi. (Akun Youtube BNPB)

SuaraSurakarta.id - Saat Presiden Joko Widodo panen kritik lantaran dituding menciptakan kerumunan dalam kunjungannya di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Dokter Tirta memberikan tanggapan berbeda.

Menurut Dokter Tirta, Presiden tidak dengan sengaja menciptakan kerumunan dalam acara itu. Ia menilai bahwa kerumunan terjadi karena antusiasme warga.

"Presiden tidak pernah mengajak untuk datang, tapi antusias, dan hal ini harusnya menjadi refleksi untuk tim protokoler untuk berhati-hati mengatur agenda Bapak Presiden di lapangan," katanya dikutip dari video TikTok yang juga ia unggah ke laman Twitter-nya, Rabu (24/2/2021).

Ia menyimpulkan bahwa sanksi menciptakan kerumunan yang terjadi dalam kasus Presiden Jokowi di Maumere sudah tidak relevan lagi.

Baca Juga:Kerumunan Membahayakan Jokowi, Epidemiolog: Walau Divaksin Tetap Bisa Sakit

"Jadi ya kembali, untuk penerapan sanksi kerumunan menurut saya sudah tidak relevan lagi untuk ditegakkan," kata Dokter Tirta.

Ia menjelaskan bahwa Presiden Jokowi adalah simbol negara yang selalu jadi pusat perhatian.

"Pak Presiden Joko Widodo sejatinya adalah simbol negara yang ke manapun beliau pergi pasti akan menarik massa," ungkapnya.

Dokter Tirta bahkan menyeret nama Atta Halilintar sebagai contoh lain tertariknya massa kepada seorang sosok terkenal.

"Hal ini pernah diungkapkan Atta Halilintar, 'dok saya ketika jumatan ramai, banyak yang minta foto'" kata Dokter Tirta.

Baca Juga:Kritik Telak PKS soal Jokowi Dadah-dadah di Kerumunan Massa di NTT

Menurut Tirta, Presiden Jokowi sudah mengantisipasi dan mengedukasi masyarakat agar mengenakan masker. Selain itu, kerumunan tersebut terjadi di luar dugaan dan sulit dibubarkan.

"Terlalu banyak kerumunan membuat Presiden Jokowi tidak bisa membubarkan. Bahkan, di salah satu video, Sekda beliau sampai dikerumuni orang banyak," imbuh Tirta.

Jokowi disambut kerumunan massa di NTT. (Instagram @buddycsbarts)
Jokowi disambut kerumunan massa di NTT. (Instagram @buddycsbarts)

Sebelumnya, viralnya video Presiden Joko Widodo menyambut masyarakat di Maumere, Nusa Tenggara Timur menuai kritik publik.

Kehadiran Jokowi dituding telah menciptakan kerumunan di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

Beberapa kritik tersebut diungkapkan lewat cuitan-cuitan warganet di Twitter.

Dihimpun SuaraJatim.id pada Rabu (24/2/2021), video kunjungan Jokowi ke Maumere yang berlangsung pada hari Selasa lalu masih ramai dikomentari warganet.

Mereka menyoroti kerumunan massa yang menyambut iring-iringan mobil Presiden Jokowi.

"Jika tidak ada sanksi terhadap pelanggaran protokol kesehatan sebagaimana ditimpakan kepada pelanggar yang sama, bahkan beberapa diantaranya hingga ditahan, maka hapuskan aturan tsb dan bebaskan mereka yang didakwa dengan aturan tsb," tulis akun @AzzamIzzulhaq.

"Mungkin ini yang disebut kerumunan yang sesuai dengan Undang-undang," kicau @kholis*****.

"Dokter Tirta, Satgas Covid serta tenaga medis menangis melihat ini," imbuh @andy******.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak