Doyan Pesta Sejak Temukan Mutiara Langka, Nelayan Ini Berujung Dicokok

Sikap nelayan ini mulai berubah dan meresahkan setelah menemukan mutiara langka

Fitri Asta Pramesti | Rima Suliastini
Rabu, 10 Februari 2021 | 17:47 WIB
Doyan Pesta Sejak Temukan Mutiara Langka, Nelayan Ini Berujung Dicokok
Ilustrasi kerang dan mutiara (Shutterstock).

SuaraSurakarta.id - Seorang nelayan berujung ditangkap pihak kepolisian usai sikapnya berubah berubah sejak menemukan sebuah mutiara langka. Pria ini jadi sering mengadakan pesta

Nelayan yang mendadak kaya gegara mutiara ini dilaporkan oleh tetangganya sendiri lantaran sikapnya yang dinilai meresahkan. 

Menyadur Daily Mail, Rabu (10/2/2021), nelayan asal Thailand bernama Hatchai Niyomdecha dicokok usai polisi menemukan obat-obatan terlarang seperti metamfetamin di rumahnya. 

Niyomdecha kaya dalam semalam setelah tanpa sengaja menemukan kerang yang menempel di pelampung yang terdampar di bibir pantai pada 27 Januari.

Baca Juga:Terkendala Cuaca, Nelayan di Jimbaran Bali Batal Melaut

Kerang tersebut berisi mutiara melo yang dibentuk oleh siput laut bernama Melo Melo. Tidak seperti mutiara tradisional yang ditemukan di dalam tiram mutiara melo tersimpan di dalam cangkang kerang.

Ilustrasi nelayan. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi nelayan. (Dok : Istimewa)

Mereka kemudian bertanya tentang mutiara itu pada tetangga dan diberitahu bahwa itu adalah mutiara yang sangat mahal. Benar saja, seorang warga China tertarik membeli mutiaranya seharga 10 juta baht yang setara Rp 4,8 miliar.

Mutiara melo biasanya berwarna oranye kecokelatan hingga cokelat dan warna oranye adalah yang paling mahal. Mutiara ini biasanya ditemukan di Laut Cina Selatan dan Laut Andaman di lepas pantai Burma dan diproduksi oleh siput laut predator yang disebut Volutidae.

Namun sebelum transaksi itu berlangsung, nelayan ini sudah berulah dengan mengadakan pesta yang membuatnya berakhir di kantor polisi.

Ia mulai berpesta dan menyalakan musik yang sangat keras sejak tahu mutiara yang ia temukan punya daya jual mahal. Belakangan, warga juga mencium bau seperti obat-obatan dari rumah nelayan tersebut.

Baca Juga:Ekonomi Masyarakat Nelayan Banyuwangi Terpuruk Akibat Cuaca Ekstrem

Ketika digerebek, polisi menemukan beberapa pipa sabu-sabu, dua paket yang belum diidentifikasi dan satu kotak berisi tablet metamfetamin yang jumlah mencapai 16 ribu butir.

Kotak metamfetamin itu ditemukan di dekat rumah keluarga dan Niyomdecha menyangkal itu adalah miliknya. Namun hasil tes forensik menemukan sidik jarinya di seluruh kotak. Dia dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.

Kolonel Polisi Chokdee Srimuang mengatakan pihaknya sedang menyelidiki atas jumlah obat yang tidak biasa tersebut dan kemungkinan keterlibatan anggota keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak