Warganet Komentari Bupati Takut Banyak yang Hamil Saat Jateng di Rumah Saja

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sempat melontarkan pernyataan lucu berkaitan dengan ketentuan Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari mendatang.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 03 Februari 2021 | 17:58 WIB
Warganet Komentari Bupati Takut Banyak yang Hamil Saat Jateng di Rumah Saja
Warganet komentari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati takut banyak yang hamil saat Jateng di Rumah Saja. [Solopos]

SuaraSurakarta.id - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sempat melontarkan pernyataan lucu berkaitan dengan ketentuan Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari mendatang.

Yuni, sapaan akrab sang bupati justru khawatir angka kehamilan bakal bertambah jika kebijakan tersebut benar-benar dilaksanakan.

"Saya hanya khawatir banyak yang hamil itu aja. Khawatir tingkat kehamilan langsung tinggi kalau di rumah," ungkap Yuni sembari bercanda.

Pernyataan politisi PDI Perjuangan itu mendapat beragam tanggapan dari warganet. Kebetulan, pemberitaan itu juga menjadi perbincangan banyak orang setelah diunggah sejumlah akun Instagram. Termasuk yang diunggah @iks_infokaresidenansolo

Baca Juga:Gerakan Jateng di Rumah Saja, Akses Jalan di Banyumas akan Ditutup

"Lah sing jomblo min (Lah yang jomblo min)," balas akun @setiawanpamungkas74.

"Opo meh 2 ndino kawin trs (Apa dua hari mau bercinta terus)," tulis @ollla_rabb.

"Meteng ono bojone kok repot (Hamil ada suaminya kok repot)," tambah @dian_arsya.

Meski demikian, ada juga warganet lainnya yang memberikan komentar berbeda.

"Korban sinetron, ning omah yo paling mangan, mabar, turu (Korban sinetron, di rumah ya paling makan, mabar, dan tidur)," timpal @yobel_ep.

Baca Juga:Apa itu Jateng di Rumah Saja yang Berlaku 6-7 Februari 2021?

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mewacanakan program di Rumah Saja saat akhir pekan guna menekan angka penyebaran Covid-19.

Kebijakan itu digagas mengingat hasil evaluasi, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jateng dinilai juga menunjukkan hasil yang belum optimal.

Ganjar mengatakan bahwa gerakan Jateng di Rumah Saja bisa mengurangi mobilitas masyarakat di luar rumah.

"Jadi kita coba menahan diri dua hari saja. Dengan cara itu, maka potensi terjadinya kerumunan pasti tidak terjadi dan bisa menyetop penyebaran Covid-19," tegas Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini