SuaraSurakarta.id - Organisasi kemasyarakatan Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB) terus bergerak untuk menghadapi kontestasi Pilkada selanjutnya. Salah satunya bertarung di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2023.
Sebelumnya, mereka mengusung Bagyo Wahyono-FX Supardjo dalam Pilkada Solo 2020. Sayangnya, mereka tumbang dari pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Keinginan Tikus Pithi untuk menjajal pertarungan menuju Jateng 1 memungkinkan mereka kembali bertarung melawan putra Presiden Joko Widodo.
Peluang Gibran untuk maju Pilkada Jateng 2023 terbuka lantaran Ganjar Pranowo tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur.
Baca Juga:Tanggal Pelantikan Gibran Rakabuming Sebagai Wali Kota Solo Mengambang
Sebab, Ganjar saat ini tengah menjalani periode kedua sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah.
Meski terlalu dini, namun nama-nama pengganti Ganjar mulai bermunculan. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi digadang jadi calon kuat yang diusung PDI Perjuangan.
Selain Hendi, nama mantan Kapolda Jawa Tengah Komjen Pol (Pur) Condro Kirono juga sudah berhembus bakal maju ke Pilkada Jateng mendatang.
Lalu bagaimana dengan Gibran? Bapak dua anak itu dirumorkan mendampingi Hendi sebagai Wakil Gubernur Jateng, meski nama Wali Kota Solo saat ini FX Hadi Rudyatmo juga masuk rumor.
Jika skenario Hendi-Gibran terwujud, peluang kembali bertarung dengan Tikus Pithi yang bakal terbuka.
Baca Juga:Pelantikan Wali Kota Solo, Ini Bocoran Baju yang Dipakai Gibran Rakabuming
Tokoh masyarakat Kota Solo, Habib Hasan Mulachela, menilai sosok cawali Solo yang diusung PDIP, Gibran Rakabuming Raka, berpotensi "melompat" menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng), seperti ayahandanya, Joko Widodo (Jokowi), yang melompat menjadi Gubernur DKI Jakarta di periode keduanya sebagai Wali Kota Solo.
“Mudah-mudahan Mas Gibran bisa merealisasikan janjinya membuat lompatan-lompatan di Solo. Mudah-mudahan dengan keberhasilan dia satu dua tahun nanti bisa mengikuti jejak ayahnya ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Hasan Mulachela kepada Solopos.com, 21 Agustus silam.
"Diawali di Solo dengan prestasi yang betul-betul luar biasa membuat lompatan-lompatan, sehingga dibidik masyarakat Jateng, bahwa telah lahir calon pemimpin baru dari generasi muda," tambah dia.
Buktikan Diri
Hal yang sama juga diungkapkan ahli hukum tata negara Refly Harun.
"Peluang Gibran adalah di 2023 kalau ingin maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Kebetulan, Ganjar Pranowo sudah dua periode dan tidak akan lagi menjadi calon gubernur," ujar Refly.
Sementara Dosen Jurusan Komunikasi Universitas Boyolali yang juga mantan komisioner KPU Sragen, Roso Prajoko, beberapa waktu yang lalu menilai rumor Gibran melompat ke Pilkada Jateng terlalu dini.
Menurut Roso, yang terpenting saat ini adalah bagaimana sosok yang juga seorang pengysaha itu bisa merealisasikan janji lompatan pembangunan untuk Solo.
Gibran harus bisa membuktikan sebagai figur yang mampu memajukan Solo.
"Untuk menjadi calon gubernur terlalu dini. Yang paling penting kinerja Gibran belum ada di mata publik sebagai wakil rakyat yang membela kepentingan rakyat. Jadi saat ini Gibran fokus saja membangun Solo," kata dia.
Selama Gibran mampu membuktikan diri sebagai pemimpin Solo yang bisa memajukan kota dan menyejahterakan rakyat, menurut Roso, parpol akan menimbang kemungkinan mengusung dia dalam kontestasi yang lebih tinggi.
“Salah satu yang membuat seorang pemimpin disukai rakyat adalah kebijakan-kebijakan yang pro rakyat dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. Rakyat juga suka dengan sosok jujur, adil, dan amanah,” papar dia.