SuaraSurakarta.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bulan Januari di sejumlah wilayah Jawa Tengah masih memasuki puncak musim hujan. Masyarakat pun diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Solo mengingatkan warga untuk waspada bencana menyusul perkirakan puncak musim hujan pada Januari-Februari 2021.
Jawa Tengah menjadi salah satu daerah di Indonesia yang berpotensi terus diguyur hujan lebat selama Januari-Februari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak bencana akibat cuaca buruk itu bakal terjadi pada medio bulan itu.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Kota Bekasi Hari Ini: Senin 18 Januari 2021
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Toto Sumakno, mengatakan Solo termasuk daerah yang bercurah hujan tinggi. Namun, potensi bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung tidak setinggi daerah lain di Soloraya.
“Solo termasuk aman. Kombinasi hujan dan angin terkadang bikin pohon tumbang. Kami sudah menyiapkan tim yang ready on call untuk menghadapi situasi tersebut, 24 jam terus siaga,” katanya mengenai potensi bencana pada puncak musim hujan di Solo, dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara.com, Senin (25/1/2021).
Toto mengatakan BPBD sudah menyiapkan alat pelindung diri (APD), lengkap dengan peralatan, logistik, gergaji mesin, dan sebagainya.
Sebelumnya saat kunjungan ke Solo, Selasa (19/1/2021), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan terus bersiaga menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.
Bencana itu baik banjir, angin kencang, maupun tanah longsor. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus mendata lokasi berikut kondisi geologinya.
Baca Juga:BMKG Waspadai Gelombang Tinggi 2,5 Sampai 4 Meter di Manado
Selain itu, Jateng masih terus bersiaga menghadapi potensi letusan Gunung Merapi. “Kami siaga terus setiap hari. Insyaallah kami siap. Kami juga sering cek Merapi,” ujarnya.
Ganjar mengaku tak hanya fokus menghadapi bencana Jawa Tengah. Sejumlah tim telah dikirim ke Kalimantan Barat untuk membantu menangani bencana banjir. Bantuan juga dikirim beserta logistik.
Ihwal anggaran bencana, Ganjar mengaku telah menyiapkan dana yang cukup. Kendati begitu, ia enggan menyebut jumlah yang disiapkan. “Anggaran disiapkan terus, [jumlahnya] banyak,” katanya.