Mengharukan, Anak Penumpang Sriwijaya Air Asal Sragen Tanya Keberadaan Ayah

Meski diizinkan berangkat ke Pontianak untuk demi pekerjaan proyek pemasangan rolling door, Naya yang masih berusia setahun seakan tidak merelakan ayahnya pergi jauh.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 10 Januari 2021 | 13:13 WIB
Mengharukan, Anak Penumpang Sriwijaya Air Asal Sragen Tanya Keberadaan Ayah
Keluarga dari Riyanto, 32, salah satu penumpang Sriwijaya Air yang hilang kontak menunggu kabar baik terkait pencarian pesawat berikut para penumpangnya. Foto diambil di rumah Riyanto di Dukuh Tengaran, Katelan, Tangen, Sragen, Minggu (10/1/2021). (Moh. Khodiq Duhri/Solopos)

SuaraSurakarta.id - Dua warga asal Kabupaten Sragen dikabarkan menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Aie rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021).

Keduanya diketahui kakak-beradik bernama Suyanto (40) warga Dukuh Gunung Banyak RT 18, Katelan, Tangen dan adiknya, Riyanto (32) yang tinggal di Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Tangen.

Kejadian itu membawa duka mendalam bagi keluarga mereka. Dilansir dari Solopos.com jaringan Suara.com, Ernawati (22) istri dari Riyanto tak bisa membendung air mata.

Ibu dari Afidin Naya yang baru berusia 1 tahun itu sebetulnya sudah sempat melarang suaminya bepergian jauh ke luar kota.

Baca Juga:Co-Pilot Sriwijaya SJ 182 Diego Mamahit Hilang Bertugas, Ini Kata Keluarga

"Pada Tahun Baru lalu dia sudah berniat pergi, namun saya larang. Lalu dia minta izin sehari pergi ke Pontianak. Kamis malam dia berangkat, Minggu-nya [10/1/2021], sudah balik lagi. Karena cuma sehari, saya mengizinkan," ujar Erna saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Dukuh Tengaran, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Minggu pagi.

Meski diizinkan berangkat ke Pontianak untuk demi pekerjaan proyek pemasangan rolling door, Naya yang masih berusia setahun seakan tidak merelakan ayahnya pergi jauh.

Sejak ia bangun tidur, orang pertama yang dicari anak balita itu adalah ayahnya. Bahkan, saat sang ayah pergi keluar kamar, Naya berlari mengejarnya.

Untuk berangkat ke Jakarta sebelum bertolak ke Pontianak, Riyanto harus menunggu Naya tertidur dulu pada Kamis malam. Hingga ia terbangun di pagi harinya, bocah balita itu terus mencari keberadaan sang ayah.

"Kemarin pukul 13.00 WIB anak saya minta telepon ayahnya. Saat ditelepon, dia minta gendong ayahnya. Dia tidak berpesan apa-apa, cuma minta kalau anaknya kangen ayahnya suruh dipakaikan bajunya yang ditinggal di rumah," papar Erna.

Baca Juga:Potongan Tubuh Manusia di Lokasi Sriwijaya Air Jatuh Dibawa ke RS Polri

Pada pukul 15.00 WIB, Naya kembali merengek minta diteleponkan dengan sang ayah. Namun, pada saat itu, Erna tidak bisa menghubungi suaminya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini