Budi Arista Romadhoni
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:52 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat berada di Keraton Kasunanan Surakarta. (Suara.com/Ari Welianto)
Baca 10 detik
  • Peresmian Panggung Sangga Buwana dan Museum Keraton Surakarta pada 16 Desember 2025 diwarnai absennya keluarga penting.
  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyayangkan ketidakhadiran sentana kunci dalam peresmian tersebut sebagai catatan pemerintah.
  • Acara berlangsung setelah kendala lokasi karena Sasana Handrawina dikunci, akhirnya dipindahkan ke Bangsal Morokata.

Bahkan, tindak lanjut dari surat tersebut adalah rapat koordinasi di balai kota yang mengundang Wali Kota Solo.

"Dari pihak KGPH Purboyo diwakili oleh Gusti Timoer dan Gusti Devi," papar Eddy.

Dalam koordinasi tersebut, menurut Eddy, semua pihak sepakat untuk menyukseskan persiapan peresmian.

Namun, kendala muncul terkait lokasi acara. Rencana awal peresmian akan digelar di Sasana Handrawina, tetapi lokasi tersebut ternyata dikunci.

"Kita masih terus bersabar mencoba mengikuti proses, mereka minta surat lagi di berikanlah surat lagi dari BPK Wilayah X mohon untuk dibuka. Ternyata tidak dikabulkan untuk dibuka," tandas Eddy.

Akhirnya, setelah koordinasi, diputuskan untuk memindahkan acara ke Bangsal Marakata dengan latar belakang Panggung Sangga Buwana yang baru direnovasi.

"Ternyata lebih indah, tampak panggung sangga buwana yang sudah direnovasi," pungkasnya.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon sendiri tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Ia sangat menyayangkan ketidakhadiran KGPH Purboyo dan GKR Timoer Rumbay dalam silaturahmi dan dialog mengenai pelestarian Keraton Kasunanan Surakarta di Jakarta, Sabtu (13/12/2025) lalu.

Baca Juga: Dualisme Keraton Solo: Fadli Zon Undang Raja Kembar, Hangabehi Datang, Purboyo Pilih Urus Kuliah

"Itu tentu menjadi catatan bagi kami. Kehadiran itu adalah penghormatan juga kepada kehadiran pemerintah," tegas Fadli Zon.

Ia menambahkan bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif di keraton.

"Tentu kita mengharapkan terlebih dahulu dari pihak keluarga besar keraton untuk menciptakan kondisi yang kondusif. Berharap tidak ada hal-hal yang merusak cagar budaya dan membuat situasi kekisruhan yang tidak perlu," ungkapnya.

Fadli Zon menekankan pentingnya keraton sebagai institusi bersejarah yang menjadi saksi perjalanan budaya dan peradaban di tanah Jawa dan Nusantara.

"Kita akan tetap bekerjasama untuk melakukan revitalisasi. Semakin kondusif maka semakin cepat kita melakukan revitalisasi," jelasnya.

Mengenai ketidakhadiran Gusti Purboyo dalam acara peresmian, Fadli Zon menegaskan bahwa pihaknya telah mengundang semua pihak.

Load More