- Meskipun Daop lain telah menghentikan pemutaran lagu tertentu
- KAI Purwokerto sempat berkunjung ke rumah keluarga almarhum Raden R Soetedja Poerwodibroto
- KAI Purwokerto tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk keluarga almarhum Soetedja
SuaraSurakarta.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto tetap memutar lagu "Di Tepinya Sungai Serayu" di sejumlah stasiun KA.
Meskipun Daop lain telah menghentikan pemutaran lagu tertentu. Sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum, khususnya aturan royalti.
"Lagu 'Di Tepinya Sungai Serayu' karya almarhum Raden R Soetedja Poerwodibroto tetap kami putar saat kedatangan dan keberangkatan kereta api di sejumlah stasiun karena tidak ada larangan dari pihak mana pun," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu 21 September 2025.
Bahkan jauh sebelum aturan royalti ramai diperbincangkan, kata dia, KAI Purwokerto sempat berkunjung ke rumah keluarga almarhum Raden R Soetedja Poerwodibroto.
Untuk membahas masalah pemutaran lagu "Di Tepinya Sungai Serayu".
Menurut dia, keluarga almarhum Soetedja tidak mempermasalahkan dan tidak meminta apa pun dari pemutaran lagu "Di Tepi Sungai Serayu".
Saat kedatangan maupun keberangkatan kereta api di Stasiun Purwokerto, Kutoarjo, Kroya, Bumiayu, Slawi, Sidareja, Cilacap, Maos, dan beberapa stasiun lainnya.
"Pihak keluarga justru bangga karena lagu 'Di Tepinya Sungai Serayu' diputar di stasiun-stasiun Daop 5, dan masyarakat pun banyak yang senang mendengarkan lagu tersebut," katanya.
Dari pertemuan tersebut, pihaknya mendapatkan informasi jika sebenarnya musisi keroncong asal Banyumas itu banyak menghasilkan karya.
Baca Juga: Buntut Kecelakaan Maut KA Batara Kresna di Sukoharjo, PT KAI Benahi Perlintasan Maut
Namun beberapa di antaranya digunakan oleh pihak lain karena skrip lagu-lagu tersebut sering kali disusun oleh mendiang Soetedja di atas becak yang ditumpanginya.
Meskipun tidak mengharapkan apa pun dari pemutaran lagu tersebut, dia mengatakan KAI Purwokerto tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk keluarga almarhum Soetedja ketika bepergian menggunakan kereta api.
"Jika ada pihak yang keberatan dengan pemutaran lagu tersebut dan meminta untuk dihentikan, kami siap untuk menghentikannya. Namun sampai saat ini tidak ada persoalan," kata Krisbiyantoro.
Dalam pemberitaan, PT KAI (Persero) menghentikan pemutaran lagu "Sepasang Mata Bola" di Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Lempuyangan serta lagu "Bengawan Solo" di Stasiun Solo Balapan yang masuk wilayah PT KAI Daop 6 Yogyakarta.
Vice Presiden Public Relations PT KAI (Persero) Anne Purba di Jakarta, Rabu (17/9), mengatakan KAI harus mematuhi hukum yang berlaku.
Sehingga langkah menghentikan pemutaran lagu "Sepasang Mata Bola" dan "Bengawan Solo" dilakukan untuk memastikan administrasi izin serta kewajiban royalti sesuai dengan regulasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jokowi Tegaskan Siap Hadir Dipersidangan dan Tunjukan Ijazah Asli SD-S1
-
Jokowi Buka Suara Soal akan Memaafkan Tersangka Ijazah Palsu, Kecuali 3 Nama Ini
-
Gerak Cepat Polisi Ungkap Pembuangan Bayi di Solo, Sosok Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
Catat! Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Katolik dan Protestan di Solo
-
Sambut Libur Nataru, Satlantas Polresta Solo Siapkan Rekayasa Lalu-lintas