Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 30 Juni 2025 | 09:07 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat membuka Soloraya Great Sale 2025 di Solo, Minggu (29/6/2025). [ANTARA/HO-Pemprov Jateng]

SuaraSurakarta.id - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, gelaran Soloraya Great Sale 2025 menjadi sarana menumbuhkan wilayah ekonomi baru melalui aglomerasi tujuh kabupaten/ kota di wilayah tersebut.

"Kegiatan tersebut merupakan wujud kebersamaan dan gotong royong dalam membangun daerah, di mana aglomerasi menjadi nafas dan konektivitas pembangunan daerah," kata Ahmad Luthfi melansir ANTARA, Senin (30/6/2025)

Menurut dia, membangun suatu daerah tidak cukup hanya dengan ego sektoral.

"Di situ ada namanya kebersamaan. Semua membangun daerah bersama-sama," tambahnya

Baca Juga: Berlangsung di Keraton Solo, Peken Jasindo 2025 Hadirkan Semangat Budaya dan Ekonomi Kerakyatan

Sementara Ketua Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto mengatakan, Soloraya Great Sale 2025 merupakan momentum luar biasa dan strategis untuk pembangunan ekonomi di tujuh daerah di wilayah Kota Solo dan sekitarnya.

Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan konsep dari aglomerasi ekonomi yang akan menekankan keterkaitan fungsional antarwilayah yang terintegrasi dalam satu sistem.

"Potensi ini kami harapkan bisa mengembangkan perekonomian Jawa Tengah dan Soloraya khususnya, mendorong konsumsi masyarakat sehingga perputaran ekonomi meningkat," katanya.

Soloraya Great Sale 2025 diselenggarakan pada 1 hingga 31 Juli 2025 di tujuh kabupaten/kota, yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Klaten.

Juga menghadirkan pesta belanja dengan jargon diskon hingga 80 persen di pusat-pusat perbelanjaan di Soloraya, bisnis retail, pasar tradisional di Soloraya, serta UMKM dan sentra industri kreatif di Soloraya.

Baca Juga: Kunjungi Keraton Solo, PT Jasindo Komitmen Dukung Pemberdayaan UMKM dan Pelaku Usaha Difabel

Nafas kebersamaan dan gotong ng royong dalam membangun daerah menjadi spirit yang dibawa dalam SGS 2025. Dikarenakan dalam membangun daerah tidak cukup dengan PAD dan APBD daerah masing-masing, juga tidak cukup dengan ego sektoral tapi ada namanya suatu kebersamaan di seluruh potensi masyarakat.

Ahmad Luthfi menyebutnya dengan istilah "gugur gunung bareng rame-rame, mikul dhuwur mendhem jero".

"Kegiatan yang kita lakukan ini nanti tidak hanya di Soloraya Great Sale tapi akan kita geser ke seluruh Jawa Tengah. Di antaranya Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan Kedu Raya. Secara tidak langsung kita akan memiliki nafas kebersamaan," ujarnya.

Luthfi menambahkan, secara umum investasi di Jateng pada triwulan I 2025 hampir Rp 21,5 triliun. Investasi ini menambah perkembangan ekonomi di Jawa Tengah sehingga bisa di atas nasional, yaitu 4,98%.

Penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah juga paling banyak di Pulau Jawa yaitu hampir 97.505 orang sampai Juni 2025.

Eksplorasi dan kolaborasi terus dilakukan dengan cara investasi di wilayah masing-masing, terutama UMKM. UMKM di Jawa Tengah diketahui sebanyak 4,2 juta dengan 3,72 juta itu ada mikro yang menjadi kewajiban para bupati-wali kota.

Load More