SuaraSurakarta.id - Warung Ayam Goreng Widuran boleh kembali usai ditutup sementara oleh Wali Kota Solo Respati Ardi.
Hal ini disampaikan wali kota usai hasil lab sampel ayam goreng widuran telah keluar. Hasil labnya itu kalau ayam goreng Widuran dinyatakan layak makan.
"Hasil pengujiannya itu layak makan. Halal dan tidak dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH)," terang dia saat ditemui di Rumah Dinas Loji Gandrung, Rabu (4/6/2025)..
Menurutnya masalah halal atau tidak, itu sudah ada BPJPH melalui kemenag. Jadi pemkot itu tidak punya hak untuk bicara soal halal atau tidak halal.
"Pemkot Solo tidak punya hak mengatakan itu halal dan tidak. Itu dari BPJPH," lanjut Respati.
Respati menjelaskan dalam pengujian lab yang dilakukan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan itu tidak sampai pada masalah kehalalan makanan.
Karena pengujian lab yang dilakukan itu terkait uji layak makan atau tidak layak makan.
"Itu kan kita semua makanan yang beredar, yang mengajukan BPOM itu di lab semua. Jadi labnya itu terkait uji layak makan dan tidak, seperti itu," ungkapnya.
Ketika ditanya yang mengandung kandungan non halal (babi) yang mana, Respati menyebut itu bukan masalah mengandung babi atau tidak. Tapi uji labnya itu cuma uji layak makan atau tidak.
Baca Juga: Wali Kota Solo Pastikan Ayam Goreng Widuran Belum Pernah Ajukan Sertifikat Halal
Respati mengatakan pemilik warung ayang Widuran itu sudah mendeclare kalau produknya non halal.
"Jadi assessmentnya itu kita serahkan bahwa menurut perlindungan konsumen bagi pelaku usaha yang sudah mendeclare suatu, yaitu kita serahkan kembali ke sana. Artinya dari pelaku usaha sudah mendeclare kan non halal, yowes itu," jelas dia.
Setelah hasil lab keluar, Respati mempersilahkan warung ayam goreng Widuran kembali buka. Namun harus menyertakan kalau itu merupakan produk non halal.
"Silahkan kalau mau buka. Yang penting diterangke sing gede, ojo cuma kremes non halal. Intinya rumah makan ini kan satu kesatuan," paparnya.
Respati pun mengajak bagi pelaku usaha siapapun tanpa terkecuali yang mau sertifikasi halal segera mendaftar melalui PLUT.
"Bagi yang tidak silahkan katakan jujur tidak halal dan ada tulisan tidak halal yang besar. Karyawannya pun diajari untuk mengasih tahu konsumen yang lagi makan jika itu non halal," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Ladang Cuan Baru Emak-emak Lumajang