Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 12 Mei 2025 | 20:08 WIB
Wali Kota Solo Respati Ardi tiba-tiba mendatangi kediaman Presiden ke-7 Jokowi di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (12/5/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

Dengan mengikuti program ini, warga Solo berpeluang bekerja di luar negeri tanpa mengeluarkan biaya alias gratis.

Respati Ardi, menjelaskan RSK adalah ekosistem ketenagakerjaan dalam dan luar negeri yang disiapkan Pemkot Solo.

Nantinya, kata Respati, Pemkot akan memberlakukan tarif Rp0 atau gratis bagi warga tidak mampu untuk mengikuti pelatihan sebelum berangkat kerja.

Sementara itu, Kepala Disnaker Solo, Widyastuti Pratiwiningsih, mengatakan tujuan program RSK adalah memacu warga Solo agar bisa ditempatkan kerja baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Krenova Banjir Apresiasi, Respati Ardi Siapkan 'Peluru' Modal Lewat Koperasi Merah Putih

Dalam menjalankan program ini, Disnaker akan menggandeng sejumlah lembaga pelatihan kerja (LPK) yang sudah SO atau sending organization.

LPK SO adalah lembaga yang bisa merekrut, mengelola, serta mengirimkan tenaga kerja keluar negeri melalui jalur formal yang diakui pemerintah kedua negara.

"Di Solo ini LPK SO sudah ada lima khususnya program magang Jepang," imbuh dia.

Selain LPK SO, RSK juga akan berkolaborasi dengan Sekolah Vokasi UNS, BPPP, dan Solo Technopark. Harapannya dengan kolaborasi di ekosistem ini bisa menekan biaya pemberangkatan serendah-rendahnya atau bahkan Rp0.

Widyastuti menyebut tantangan utama implementasi RSK adalah karakteristik warga yang cenderung enggan merantau dan telanjur merasa nyaman dengan kehidupan di Kota Solo.

Baca Juga: Iuran Wisuda SMP Dianggap Memberatkan, Wali Kota Solo: Kembalikan Segera!

Hal ini tampak dalam beberapa program pelatihan gratis yang ditawarkan Disnaker yang belum banyak masyarakat yang berpartisipasi.

"Itu tantangan kita bersama bagaimana caranya agar minat warga Solo untuk bekerja di luar negeri itu tinggi. Penginnya kan dengan bekerja di luar negeri mindset-nya terbuka dan tidak perlu lama di sana, karena mereka bisa mengembangkan keahliannya di Indonesia," jelasnya.

Load More