Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:49 WIB
Ketua HIPMI Solo, Wahyu Adi Wibowo. [Suara.com/dok]

"Kalau teman-teman merasa investasi Rp 700 juta, atau sampai tadi yang disampaikan Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar terlalu berat, kita berusaha mengakomodir teman-teman, bagaimana ini menajdi bisnis bareng, bisnis kolaborasi. Yang di situ konsepnya crowdfunding," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan komitmen penuh dalam mendukung program andalan Presiden Prabowo tersebut.

Pemkot Solo disebutnya mendorong agar dapur MBG segera berdiri di kecamatan-kecamatan yang belum terjangkau layanan SPPG.

"Intinya kami sangat support. Nanti kami akan dampingi secara penuh sesuai arahan dari BGN," ujar dia.

Baca Juga: Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Boyolali, Ini Respon Wakil Kepala Staf Kepresidenan

Ia juga menyinggung kebutuhan anggaran untuk mendirikan satu dapur SPPG yang diperkirakan mencapai Rp700 juta.

Menurutnya, angka tersebut adalah batas minimal yang realistis dan jauh dari klaim beberapa pihak yang menyebutkan hingga Rp1,5 miliar.

Pemkot Solo juga berencana melibatkan UMKM dalam mendukung program ini melalui kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Langkah ini diambil agar UMKM yang kapasitasnya belum memenuhi standar tetap bisa berpartisipasi dalam skema kolektif.

"Saya tugaskan Hipmi untuk menyatukan UMKM yang kapasitasnya belum nyampe. Supaya tetap bisa ikut program ini dan merasakan manfaatnya," tambahnya.

Baca Juga: Perluas SPPG, Puspo Wardoyo: Agar Makan Bergizi Gratis Terus Terpenuhi

Secara nasional, hingga April 2025, jumlah SPPG yang sudah berjalan baru mencapai 1.087 dari target 15.000 secara bertahap.

Load More