SuaraSurakarta.id - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyebut pelaksanaan operasi pasar merupakan wujud pemerintah hadir untuk masyarakat.
Hal itu dia ungkapkan di sela peninjauan operasi pasar di Kantor Pos Solo, Selasa (4/3/2025).
"Sebagai Wamendag saya ke sini ingin memastikan bahwa harga sesuai yang kami rapatkan di pusat. Alhamdulillah, semua di bawah HET dan di bawah harga acuan secara nasional," tegas Dyah Roro melansir ANTARA.
Pos Indonesia yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN ditunjuk untuk menyelenggarakan operasi pasar selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: 7 Menu Favorit Jokowi Saat Berbuka Puasa, dari Sup Ayam hingga Es Buah
"Saya sudah koordinasi dengan Pak Wamen BUMN, laporan dilakukan secara harian," jelas dia.
Ia mengatakan bahan pokok yang dijual pada operasi pasar tersebut sebetulnya semua juga tersedia di pasar tradisional.
Menurut dia, operasi pasar menjadi bagian dari alternatif yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Masyarakat disuguhkan opsi, pemerintah hadir khususnya melalui operasi pasar. Pelaksanaan untuk saat ini sepanjang Ramadhan sampai Idul Fitri, program sebulan. Mudah-mudahan kami bisa memberikan layanan terbaik dengan masyarakat," katanya.
Pihaknya mencatat sampai dengan saat ini sudah ada 500 titik kantor pos yang menyelenggarakan operasi pasar dan ditargetkan pada tanggal 20 Maret bisa mencapai sebanyak 4.107 titik se-Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kota Solo Senin 3 Maret 2025, Disertai Bacaan Niat Puasa Ramadan
"Itu harus dipantau bersama, ketersediaan, kelancaran, pemantauan harga," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pos Solo Shinta Sri Wahyuni mengatakan pada tahap pertama sebelum Ramadhan, operasi pasar sudah dilakukan di empat outlet, yakni kantor cabang utama dan tiga kantor cabang pembantu, yakni Tipes, Colomadu, dan Jajar.
Sedangkan, di awal Ramadhan ditambah lagi beberapa outlet, di antaranya Kartasura, Jebres, Bekonang, dan Ngringo.
Ia mengatakan untuk komoditas yang dijual di operasi pasar tersebut adalah beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, dan bawang putih.
"Batas maksimal pembelian dua pak, harus pakai KTP, namun tidak harus warga Solo. KTP nanti akan merekam, jadi otomatis akan menolak kalau sudah beli beberapa kali," katanya.
Ia mengatakan di operasi pasar tersebut, untuk beras SPHP dijual Rp12.000/kg, beras premium Rp72.000/5 kg, gula pasir Rp15.000/kg, Minyakita Rp14.700/liter, telur ayam Rp27.000/kg, daging ayam Rp29.000/kg, dan bawah putih di harga Rp32.000/kg.
"Kami buka setiap hari, kalau rata-rata stok per hari di atas 100 pak/komoditas. Mengenai operasi pasar ini penugasannya baru tahun ini, merupakan untuk instruksi presiden dalam rangka stabilisasi harga," katanya.
Berita Terkait
-
Hukum Mandi Wajib di Siang Hari Saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan?
-
Surat-surat Pendek Al-Quran yang Dibaca Saat Salat Tarawih Ramadan 2025
-
KPR BRI Spesial Ramadhan 2025, Bunga Terjangkau!
-
Lebih dari Sekadar Tren: War Takjil sebagai Perekat Toleransi
-
Bela Timnas Indonesia di Bulan Ramadan, Ragnar Oratmangoen: Saya Berusaha...
Terpopuler
- Hotman Paris Sindir Ahok yang Koar-Koar Soal Kasus Korupsi Pertamina: Dulu Kau Ambil Bonus Miliaran
- Kekayaan Iwan Kurniawan Lukminto, Bos Sritex Menangis PHK Ribuan Karyawan
- Ditagih Utang di Warung Rp500 Ribu, Firdaus Oiwobo Kicep
- Emil Audero Cetak Sejarah Setelah 1 Detik Resmi WNI, Jadi Kiper Paling ... di Asia!
- Bisa Jadi Kasus Rafael Alun Jilid 2, Kapolri Diminta Tegur Kapolda Kalsel Usai Anak Pamer Jajan Rp 1 M dan Jet Pribadi
Pilihan
-
Heboh Cuitan KGPAA Purbaya, Pemerhati Budaya: Preseden Buruk untuk Keraton Solo
-
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi Mengundurkan Diri di Tengah Isu Kasus Korupsi
-
Gubernur Bali Naik Mobil Listrik, DPRD Malah Pilih Alphard Dengan Harga Lebih Mahal
-
Dikritik DPRD, Wali Kota Samarinda Bela Kadis PUPR: Jangan Hakimi, Dia Sakit
-
Studi Banding Desain IKN Dibatalkan, Menteri PU: Cukup Gunakan Referensi Online
Terkini
-
Heboh Cuitan KGPAA Purbaya, Pemerhati Budaya: Preseden Buruk untuk Keraton Solo
-
Kabar Gembira Lur! BI Siapkan Lebih Banyak Uang Baru di Solo Raya
-
Ramadan Bukannya Ibadah, Warga Bibis Baru Malah Nekat Jual Miras, Begini Endingnya
-
Baru Menjabat, Bupati Sragen Terancam Kasus Gratifikasi Gara-gara Rumah?
-
Ditargetkan Beroperasi Kembali, PT Sritex Bakal Ganti Nama? Ini Penjelasan Kurator