SuaraSurakarta.id - Sate Kere adalah kuliner khas Solo yang memiliki sejarah unik dan kaya akan nilai budaya. Nama "Kere" dalam bahasa Jawa berarti miskin, mencerminkan asal-usul sate ini yang diciptakan sebagai alternatif bagi masyarakat kurang mampu untuk menikmati hidangan sate tanpa harus membeli daging sapi yang mahal.
Pada masa penjajahan Belanda, daging sapi dianggap sebagai makanan mewah yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan atas. Masyarakat pribumi yang kurang mampu mencari cara untuk menikmati cita rasa sate dengan bahan yang lebih terjangkau.
Mereka memanfaatkan jeroan sapi seperti kikil, jantung, usus, dan hati, serta ampas tahu atau tempe gembus sebagai bahan utama. Bahan-bahan ini ditusuk menggunakan stik bambu kecil, dibakar di atas bara arang, dan disajikan dengan bumbu kacang yang khas.
Proses pembuatan Sate Kere sangat sederhana, namun cita rasanya tetap menggugah selera. Hal ini menjadi bukti kreativitas masyarakat Solo yang memanfaatkan bahan seadanya untuk menciptakan makanan yang enak dan bergizi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Rumah Makan Padang Terenak di Solo, Dijamin Lamak Bana!
Seiring berjalannya waktu, Sate Kere tidak hanya menjadi pilihan kuliner bagi masyarakat menengah ke bawah, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan kreativitas masyarakat Solo dalam menghadapi keterbatasan.
Meskipun awalnya ditujukan untuk kalangan bawah, kini Sate Kere telah menjadi kuliner legendaris yang dinikmati oleh berbagai kalangan, dari masyarakat biasa hingga wisatawan yang datang ke Solo untuk merasakan keunikan kuliner lokal.
Keunikan rasa Sate Kere yang memadukan bahan-bahan sederhana dengan bumbu kacang khas semakin memperkaya khazanah kuliner Indonesia. Bahkan, Sate Kere kini menjadi salah satu ikon kuliner yang harus dicoba saat berkunjung ke Solo.
Sate Kere di Era Modern
Di zaman modern ini, Sate Kere tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Solo, tetapi juga menjadi daya tarik wisata kuliner bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Angkringan Enak di Solo, Cocok untuk Kuliner Malam
Banyak pedagang Sate Kere yang membuka usaha di berbagai daerah, termasuk di luar Solo, dengan variasi dan inovasi dalam penyajian Sate Kere.
Berita Terkait
-
Ahmad Luthfi Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
-
Zonasi Sampah Regional, Terobosan Ahmad Luthfi Atasi Keterbatasan TPA di Jawa Tengah
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Dorong Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Stakeholder Tingkatkan Pelayanan dan Satu Visi
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita
-
Dijamin Ngakak! Angkat Kehidupan Kota Solo, Film Komedi 'Cocote Tonggo' Akhirnya Tayang
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
Kasus 'Kencing' Pertalite Terbongkar: Polres Sukoharjo Bekuk Mafia BBM Subsidi