SuaraSurakarta.id - Setiap kali kita menyambut Tahun Baru, termasuk Tahun Baru 2025 yang sudah di depan mata, mungkin muncul pertanyaan, mengapa 1 Januari ditetapkan sebagai awal tahun?.
Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan modern, tetapi berakar dari sejarah panjang yang melibatkan reformasi besar dalam sistem penanggalan.
Dari era Romawi kuno hingga reformasi Kalender Gregorian oleh Paus Gregorius XIII, tanggal ini telah melalui berbagai evolusi budaya dan agama hingga akhirnya diakui secara global.
Penetapan 1 Januari sebagai Awal Tahun Baru
Penetapan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru Masehi memiliki sejarah panjang yang berakar dari tradisi Romawi kuno hingga reformasi kalender oleh Paus Gregorius XIII.
Pada masa awal, kalender Romawi dimulai pada bulan Maret, dengan Maret sebagai bulan pertama dan Februari sebagai bulan terakhir.
Namun, pada tahun 153 SM, Senat Romawi memutuskan untuk memulai tahun baru pada 1 Januari. Keputusan ini diambil untuk menyesuaikan awal tahun dengan masa jabatan konsul yang baru dilantik, sehingga mereka dapat segera memulai tugasnya, termasuk kampanye militer, tanpa harus menunggu hingga Maret.
Selain itu, Januari diambil dari nama Dewa Janus, dewa permulaan dan akhir dalam mitologi Romawi. Bangsa Romawi merayakan 1 Januari dengan mempersembahkan kurban kepada Janus, berharap mendapatkan keberuntungan di tahun yang baru.
Pada tahun 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan Kalender Julian, yang menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun.
Baca Juga: 7 Tips Bakaran di Malam Tahun Baru Supaya Aman dan Enak
Reformasi ini bertujuan untuk menyelaraskan kalender dengan siklus matahari, menggantikan sistem lunar yang sebelumnya digunakan. Dengan demikian, 1 Januari semakin mengukuhkan posisinya sebagai awal tahun dalam tradisi Romawi.
Pengaruh Kristen dan Kalender Gregorian
Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi, banyak negara Kristen di Eropa mengubah awal tahun menjadi 25 Maret (Pesta Kabar Sukacita) atau 25 Desember (Natal) untuk mencerminkan signifikansi religius.
Namun, pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan Kalender Gregorian untuk memperbaiki ketidaktepatan Kalender Julian.
Selain menyelesaikan masalah tahun kabisat, kalender Gregorian juga mengukuhkan tanggal 1 Januari sebagai awal Tahun Baru.
Meskipun Kalender Gregorian diperkenalkan pada tahun 1582, adopsinya tidak seragam di seluruh dunia. Negara-negara Katolik seperti Italia, Spanyol, dan Portugal segera mengadopsinya, sementara negara-negara Protestan dan Ortodoks menerimanya beberapa abad kemudian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Usai Keracunan, Para Siswa SMPN 1 Tawangmangu Tak Takut Santap MBG Lagi
-
Aset Mantan Bos PT Sritex Disita Kejagung, Lurah di Solo Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Potensi Konflik Horizontal, Kelompok Pengemudi Becak Tolak Tegas Bajaj di Solo
-
Hemat Sekarang! Gojek Pangkas Biaya Mobilitas, Warga 4 Kota Ini Lebih Mudah Bepergian
-
Ahmad Luthfi Percepat Recovery dan Bangun Sarpras Darurat Pascakebakaran Pasar Wonogiri