SuaraSurakarta.id - Sejumlah pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Tengah (Jateng,) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengunjungi Presiden ke-7 Jokowi di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa (10/12/2024).
Pada kesempatan tersebut selain bersilahturahmi, PPDI juga menanyakan status sebagai perangkat desa kepada Jokowi.
Pasalnya PPDI sudah minta ke Presiden Jokowi sebelum purna soal kejelasan status perangkat desa.
"Sebelum bapak purna tugas kita sudah pernah minta. Kita tadi juga menanyakan sudah sejauh mana, beliau pun menanyakan ke kemendagri," terang Ketua PPDI Jateng, Herry Purnomo saat ditemui usai bertemu Jokowi, Selasa (10/12/2024).
Baca Juga: Jokowi: Saya Pensiun Itu Ingin Tidur, Malah Nggak Bisa Karena...
Permintaan status perangkat desa ini juga sudah disampaikan ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Sudah, kalau surat-surat sudah. Ini tinggal penekanan saja dan minta bantuan Pak Jokowi," ungkap dia.
Herry mengatakan untuk status perangkat desa, PPDI tidak minta sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Tapi minta status sebagai Aparatur Perangkat Desa (APD), inikan keputusannya di Kemendagri.
"Kita cuma minta status perangkat desa, kalau minta ASN tidak, P3K juga tidak. Kita pakai seragam keki (seragam pemerintah desa) itu harus punya status, tapi kita pakai seragam keki tapi tidak punya status, jadi bingung," jelasnya.
Bukan tanpa alasan PPDI minta status perangkat desa. Karena pemecatan sepihak itu masih banyak terutama di luar Jawa, jadi kalau statusnya sudah APD dan punya nomor induk maka kasus pemecatan sepihak tidak semena-mena.
Baca Juga: Respon Jokowi Usai Soal Pertemuan Felicia Tissue dengan Hasto Kristiyanto
"Pemberhentian perangkat desa di luar Jawa masih merajalela tanpa prosedur. Kalau kita sudah status APD dan punya nomor induk, kan tidak semena-mena. Total perangkat desa di Indonesia itu ada sekitar 400-an ribu," papar dia.
Herry menegaskan PPDI mendukung sepenuhnya pemerintahan Prabowo-Gibran dan akan mengawal di tingkat desa.
"PPDI mendukung sepenuhnya untuk pemerintahan Pak Prabowo-Mas Gibran, kita akan mengawal walaupun tingkat desa. Program-program beliau lewat desa tetap kita jalankan sesuai aturan yang ada," katanya.
Soal kedatangan ke sini untuk mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun. Bahwa PPDI pernah berjuang untuk revisi PP 11 tahun 2019.
"Pesan khusus beliau itu, yang penting kita itu bersatu, saling komunikasi yang baik. Pesannya cuma itu tidak ada yang lain," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
7 Parfum Wanita Murah Wangi Tahan Lama, Harga Pelajar Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Rekomendasi Parfum Murah Wangi Tahan Lama, Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa
-
APBN Bakal Tekor Imbas Beban Subsidi Listrik Terus Melonjak
-
Spesifikasi dan Harga Robot Polisi yang Viral di HUT ke-79 Bhayangkara
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
Terkini
-
Dugaan Korupsi Bos PT Sritex, Kejagung Geledah Gedung Mewah di Solo, Apa Hasilnya?
-
Sambut Liburan Sekolah, Gojek Kembali Hadirkan Yuk Libur
-
Direktur IHS Mulai Jalani Sidang Kasus Penipuan di PN Karanganyar, Kerugian Capai Rp 1,9 Miliar
-
Mahasiswi UNS Terjun dari Jembatan Jurug Ditemukan, Begini Kondisinya
-
Mahasiswi UNS dengan IPK 3,8 Lompat dari Jembatan Jurug, Punya Masalah Kejiwaan?