SuaraSurakarta.id - Penggunaan teknologi kecerdasan buatan mulai digunakan untuk layanan magnetic resonance imaging (MRI). Salah satunya di RS Indriati Solo Baru, Sukoharjo.
Direktur RS Indriati Solo Baru William Tanoyo mengatakan pemilihan teknologi kecerdasan buatan pada layanan MRI untuk membantu menegakkan diagnosa yang lebih akurat karena dapat menampilkan hasil gambar yang lebih jelas.
"Selain itu, teknologi ini dapat mengurangi lama pemeriksaan sebesar kurang lebih 50 persen, sehingga memberikan kenyamanan bagi pasien karena waktu pemeriksaan tidak lama di dalam mesin MRI," katanya dikutip dari ANTARA pada Sabtu (24/8/2024)
Ia mengatakan MRI merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio dan teknologi magnet.
Baca Juga: Solo Raya Polling: Gusti Bhre Ungguli Teguh Prakosa, Elektabilitas Tembus 50 Persen!
"Pemeriksaan MRI dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar organ tulang dan jaringan di dalam tubuh secara rinci dengan resolusi tinggi dan lebih mendalam. Pemeriksaan MRI merupakan alat diagnostik yang akurat untuk indikasi tertentu sebagai upaya untuk menegakkan diagnosis maupun intervensi," katanya.
Beberapa organ tubuh yang dapat diperiksa melalui MRI, di antaranya otak dan saraf tulang belakang, jantung dan pembuluh darah, serta tulang dan sendi.
Terkait teknologi tersebut, Kepala Instalasi Radiologi RS Indriati Solo Baru Yenny Christiana mengatakan MRI memiliki beberapa kelebihan dibandingkan metode pencitraan lain dalam mendeteksi penyakit.
Menurut dia, MRI dapat melihat lebih detail struktur-struktur jaringan lunak, saraf maupun bagian lain pada tubuh dan tidak menggunakan radiasi sinar -X dalam prosesnya yang memiliki beberapa kelemahan, seperti waktu pengerjaan yang memakan waktu lebih lama serta munculnya artefak saat pengambilan gambarnya.
"Oleh karena itu, saat ini pemeriksaan MRI di Indriati telah dilengkapi dengan adanya AI yang tersemat di dalamnya. Dengan menggunakan teknologi ini, pemindaian MRI menjadi lebih cepat, bahkan bisa mengurangi waktu pemindaian 40-60 persen dari MRI tanpa teknologi AI," katanya.
Baca Juga: Razia Besar-besaran di Solo! Sasar Knalpot Brong dan Antisipasi Perkelahian Antarkelompok
Selain itu, dikatakannya, artefak yang sering muncul dalam MRI bisa tereduksi bahkan tidak muncul lagi serta gambar yang dihasilkan terlihat lebih jelas.
Berita Terkait
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Mengenal Hayao Miyazaki: Pendiri Studio Ghibli 'Anti' AI, Kini Animasi Buatannya Laris di ChatGPT
-
AI Ubah Wajah Layanan Kesehatan: Lebih Cepat dan Pasien Lebih Terlayani?
-
Klarifikasi Rumah Sakit usai Andre Rosiade Tuding Pemain Timnas Pura-pura Cedera
-
Apakah AI Bisa Atasi Banjir dan Kemacetan Mudik seperti Ide Gibran?
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Arus Mudik di Solo Lancar, Operasi Ketupat Candi Diapresiasi Warga
-
Momen Warga Padati Rumah Jokowi: Antrean Mengular dan Ditemui Langsung Mantan Presiden
-
Dhawuh Dalem Paku Buwono XIII, Garebeg Pasa Keraton Solo Berlangsung Khidmat
-
Jokowi Kumpul Bareng Keluarga di Solo, Kahiyang Ayu-Bobby Nasution Tak Tampak
-
Gibran Apresiasi Langkah Didit Prabowo Kumpulkan Anak Presiden, Giliran Orang Tua Bertemu?