SuaraSurakarta.id - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) buka suara terkait kasus tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho (18) tersetrum usai diceburkan di kolam sekolah oleh teman-temannya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jateng, Agung Wijayanto mengatakan bahwa peristiwa tersebut harus menjadi catatan bersama agar tidak terulang di kemudian hari.
"Ini sifatnya kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan. Kita harapkan peristiwa seperti ini menjadi pelajaran bagi semuanya," terang dia, Selasa (9/7/2024).
Menurutnya peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi semua di satuan pendidikan. Bagaimana nantinya satuan pendidikan bisa memastikan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah aman.
Baca Juga: Tak Ada Penerusnya, Profesi Pandai Besi di Delanggu Klaten Terancam Punah
Selain itu, meskipun kegiatan yang dilakukan siswa bukan hari kerja, tapi harus ada pendampingan.
"Ini menjadi rekomendasi dari kita adalah memang satuan-satuan pendidikan ini harus memiliki SOP baik kegiatan maupun sarana dan prasarana," ungkapnya.
Agung mengatakan dalam koridor ini adalah kecelakaan. Yang namanya kolam dan pompa pasti ada di situ.
"Peristiwa itu adalah kecelakaan. Yang namanya kolam, yang pompa ya mesti ada disitu. Tapi yang penting siswa juga harus hati hati dalam beraktivitas," papar dia.
Agung menghimbau kepada satuan pendidikan untuk sarana dan prasarana harus dipastikan aman bagi siswa. Semua kegiatan pun, dari pihak sekolah harus tahu dan ada pendamping.
Baca Juga: Investasi Pariwisata Jadi Sorotan Jelang Pilkada Klaten, Pengusaha Ungkap Fakta Mengejutkan
Agung turut bela sungkawa mendalam atas peristiwa tersebut. Apalagi kejadian ini terjadi di sekolah yang sedang libur.
Namun demikian, ia tahu jika OSIS punya program kerja yang harus dijalankan. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan di sekolah kalau bisa kegiatan yang normal
"Sebenarnya kalau tidak ada kejadian ini kegiatan yang normal. Tapi karena ada satu peristiwa yang menyebabkan ada siswa yang meninggal kami menaruh simpati dan perhatian yang besar," jelasnya.
Agung menyebut berdasarkan laporan yang diterima tidak ada proses hukum yang terjadi pada siswa yang lain.
"Kami sudah langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah dan pihak sekolah juga berkoordinasi dengan kepolisian. Ini untuk melakukan yang terbaik terutama bagi siswa," pungkas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fajar Nugroho tewas setelah tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya, Senin (8/7/2024) kemarin. Saat itu Fajar sedang merayakan ulang tahun ke-18. Nahas, hari itu menjadi hari terakhir hidupnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak