Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 Juli 2024 | 07:47 WIB
Kolam yang menjadi tempat kejadian perkara meninggalnya Fajar Nugroho di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024). [ANTARA/HO-Polsek Cawas]

SuaraSurakarta.id - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) buka suara terkait kasus tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho (18) tersetrum usai diceburkan di kolam sekolah oleh teman-temannya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jateng, Agung Wijayanto mengatakan bahwa peristiwa tersebut harus menjadi catatan bersama agar tidak terulang di kemudian hari. 

"Ini sifatnya kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan. Kita harapkan peristiwa seperti ini menjadi pelajaran bagi semuanya," terang dia, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi semua di satuan pendidikan. Bagaimana nantinya satuan pendidikan bisa memastikan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah aman.

Baca Juga: Tak Ada Penerusnya, Profesi Pandai Besi di Delanggu Klaten Terancam Punah

Selain itu, meskipun kegiatan yang dilakukan siswa bukan hari kerja, tapi harus ada pendampingan. 

"Ini menjadi rekomendasi dari kita adalah memang satuan-satuan pendidikan ini harus memiliki SOP baik kegiatan maupun sarana dan prasarana," ungkapnya.

Agung mengatakan dalam koridor ini adalah kecelakaan. Yang namanya kolam dan pompa pasti ada di situ.

"Peristiwa itu adalah kecelakaan. Yang namanya kolam, yang pompa ya mesti ada disitu. Tapi yang penting siswa juga harus hati hati dalam beraktivitas," papar dia.

Agung menghimbau kepada satuan pendidikan untuk sarana dan prasarana harus dipastikan aman bagi siswa. Semua kegiatan pun, dari pihak sekolah harus tahu dan ada pendamping.

Baca Juga: Investasi Pariwisata Jadi Sorotan Jelang Pilkada Klaten, Pengusaha Ungkap Fakta Mengejutkan

Agung turut bela sungkawa mendalam atas peristiwa tersebut. Apalagi kejadian ini terjadi di sekolah yang sedang libur. 

Namun demikian, ia tahu jika OSIS punya program kerja yang harus dijalankan. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan di sekolah kalau bisa kegiatan yang normal

"Sebenarnya kalau tidak ada kejadian ini kegiatan yang normal. Tapi karena ada satu peristiwa yang menyebabkan ada siswa yang meninggal kami menaruh simpati dan perhatian yang besar," jelasnya.

Agung menyebut berdasarkan laporan yang diterima tidak ada proses hukum yang terjadi pada siswa yang lain. 

"Kami sudah langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah dan pihak sekolah juga berkoordinasi dengan kepolisian. Ini untuk melakukan yang terbaik terutama bagi siswa," pungkas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fajar Nugroho tewas setelah tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya, Senin (8/7/2024) kemarin. Saat itu Fajar sedang merayakan ulang tahun ke-18. Nahas, hari itu menjadi hari terakhir hidupnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More