Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 19 Maret 2024 | 11:06 WIB
Potret ulama kharismatik K.H. Ahmad Bahauddin alias Gus Baha. (Foto: Nu Online)

“Ya kan alamatnya sudah kelewat kan, di dalam hadits. Alamatnya, malamnya Lailatul Qadar, baru paginya matahari itu tidak begitu terik,” ungkap Gus Baha.

“Kan sudah terlewat. Lah misalnya kamu tahu saja, tapi tidak mendapatkan pahala Lailatul Qadar? Ya lebih baik mendapatkannya, tapi tidak tahu alamatnya,” lanjutnya.

Gus Baha kemudian menekankan bahwa yang terpenting pada malam-malam Ramadan, umat muslim yang menjalankan tarawih, tidak dengki, disertai hati yang bersih, maka dia sudah pasti mendapatkan Lailatul Qadar.

“Dawuh sayyidina Usman malah lebih gampang lagi. ‘Orang yang salat isya berjamaah itu sudah setara dengan salat sunnah sepanjang malam’, tidak usah tahajud, tidak usah witir, yang penting salat berjamaah saja. Biasa saja, itu yakin Ghufran-nya pangeran,” pungkasnya. 

Baca Juga: Ini Jadwal Azan Magrib Kota Solo dan Sekitarnya pada 18 Maret 2024, Lengkap dengan Bacaan Doanya

Kontributor : Dinnatul Lailiyah

Load More