SuaraSurakarta.id - Kue keranjang, yang dikenal juga sebagai nian gao, merupakan hidangan ikonik yang selalu hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Kue ini bukan sekadar kudapan lezat, tetapi juga sarat makna dan tradisi. Mari kita telusuri makna di balik kue keranjang dan kaitannya dengan Tahun Baru Imlek:
Sebentar lagi masyarakat keturunan Tionghoa dan Konghucu di Indonesia akan merayakan Tahun Baru Imlek 2024. Terdapat banyak tradisi yang digelar, tetapi tidak sedikit pula kuliner yang disajikan.
Salah satu kuliner yang ada adalah kue keranjang. Bukan tanpa alasan mengapa kue keranjang sering muncul saat Tahun Baru Imlek. Terdapat makna tersendiri di balik lezatnya kue keranjang.
Makna Kue Keranjang di Tahun Baru Imlek
Baca Juga: LUIS Klaim Kantongi Terduga Pelaku Penembakan di Arena Judi Sabung Ayam Colomadu, Ini Sosoknya
Terdapat beberapa makna dari Kue Keranjang. Misalnya kesejahteraan dan keberuntungan. Kata "nian gao" dalam bahasa Mandarin memiliki pengucapan yang mirip dengan meningkat dari tahun ke tahun.
Hal ini melambangkan harapan akan peningkatan rejeki, kemakmuran, dan keberuntungan di tahun yang baru. Makna lainnya adalah persatuan dan kebersamaan. Tekstur kue keranjang yang lengket melambangkan eratnya hubungan dan persatuan antar anggota keluarga.
Menikmati kue keranjang bersama-sama menjadi momen penting dalam perayaan Imlek untuk memperkuat kekeluargaan. Ketiga adalah keberuntungan dan kebahagiaan. Warna merah pada kue keranjang melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Makna kue keranjang yang terakhir adalah kegigihan dan keuletan. Proses pembuatan kue keranjang yang membutuhkan waktu dan ketelatenan melambangkan ketekunan dan kegigihan dalam menghadapi rintangan.
Kue keranjang biasanya disajikan di atas piring bertingkat bersama dengan kue-kue kering lainnya. Hal ini melambangkan harapan untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam kehidupan.
Baca Juga: Sejarah Kampung Balong, Kawasan Pecinan Terbesar di Solo
Berbagi kue keranjang dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman merupakan tradisi penting untuk menjalin hubungan dan menyebarkan keberuntungan. Adapun kue keranjang dihiasi dengan kalimat-kalimat positif dan gambar-gambar simbolis untuk membawa keberuntungan di tahun baru.
Berita Terkait
-
Ada 'Wisata Jokowi' di Solo yang Sempat Bikin Wamendagri Penasaran, Apa Itu?
-
Kekecewaan Mendalam Sang Putra Mahkota: 'Nyesel Gabung Republik'
-
Rekam Jejak Bos Sritex Iwan Kurniawan: Berpengalaman 20 Tahun di Tekstil, Menangis Harus Tutup Pabrik
-
Muak dengan Skandal Minyak Pertamina, Putra Mahkota Solo Sampai Nyesel Gabung RI
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi